ARTICLE AD BOX

Tidak hanya Al-Qur'an, banyak hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam nan memerintahkan umat Islam untuk senantiasa menghormati dan melakukan baik kepada ibu. Ini lantaran seorang ibu nan mengandung, melahirkan, dan menyusui sang anak hingga dua tahun. Tentu saja tiga perihal itu tidak dapat dikerjakan seorang ayah.
Karena itu, sangat wajar Islam memberikan perhatian kepada orangtua, khususnya ibu. Apa saja hadis-hadis Nabi SAW nan mengenai dengan memuliakan seorang ibu? Berikut uraiannya.
1. Nilai ibu tiga kali dibanding ayah.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, beliau berkata, "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah saya kudu berkhidmat pertama kali?'
Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!'
Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?'
Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!'
Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?'
Beliau menjawab, 'Ibumu.'
Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,'
Nabi SAW menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR Bukhari Nomor 5971 dan Muslim Nomor 2548).
2. Dilarang durhaka kepada ibu.
"Sesungguhnya Allah Ta'ala mengharamkan kalian melakukan durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak wanita hidup-hidup, menolak tanggungjawab dan menuntut sesuatu nan bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyebarkan berita burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta." (Hadis sahih, riwayat Bukhari Nomor 1407; Muslim Nomor 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah).
3. Buatlah orangtua tertawa.
Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Aku bakal berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan saya tinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis."
Rasulullah SAW bersabda, "Kembalilah kepada kedua orangtuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membikin keduanya menangis." (HR Abu Dawud Nomor 2528), An-Nasai (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152).
4. Rida dan murka Allah tergantung orangtua.
"Rida Rabb terletak pada rida kedua orangtua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya." (HR Ath-Thabarani dishahihkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi).
5. Doa orangtua dikabulkan.
"Ada tiga angan nan dikabulkan oleh Allah SWT nan tidak diragukan tentang angan ini ialah angan kedua orangtua terhadap anaknya, angan musafir alias orang nan sedang dalam perjalanan, angan orang nan dizalimi." (HR Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad).
6. Doa anak nan berkhidmat kepada ibu dikabulkan.
Umar bin Khathab RA dan nan lainnya dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk menemui Uwais Al-Qarni. Hal ini disebabkan begitu hebatnya hormat Uwais terhadap ibunya.
"Sesungguhnya tabiin nan terbaik adalah seorang laki-laki berjulukan Uwais. Ia mempunyai seorang ibu dan dia mempunyai tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah dia dan mintalah pembebasan kepada Allah melalui dia untuk kalian." (HR Muslim).
7. Ibu nan meninggal lantaran melahirkan anak tergolong syahid.
"Syuhada (orang-orang meninggal syahid) nan selain terbunuh di jalan Allah itu ada tujuh: Korban pandemi tha'un adalah syahid, meninggal tenggelam adalah syahid, penderita penyakit lambung (semacam liver) adalah syahid, meninggal lantaran penyakit perut adalah syahid, korban kebakaran adalah syahid, nan meninggal tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita nan meninggal lantaran melahirkan adalah syahid." (HR Malik, Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasai, juga Ibnu Majah).
8. Berbakti kepada orangtua bakal panjang umur dan dapat rezeki.
"Siapa nan suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, berbaktilah kepada orangtua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat)." (HR Ahmad).
9. Berbuat baik kepada ibu paling utama.
"Sesungguhnya Allah beramanat tiga kali kepada kalian untuk melakukan baik kepada ibu kalian. Sesungguhnya Allah beramanat kepada kalian untuk melakukan baik kepada ayah kalian. Sesungguhnya Allah beramanat kepada kalian untuk melakukan baik kepada kerabat nan paling dekat kemudian nan dekat." (HR Ibnu Majah, shahih dengan syawahid-nya).
10. Surga di bawah kedua kaki ibu.
Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, dia datang menemui Rasulullah SAW. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, saya mau ikut bertempur dan saya sekarang memohon nasihat kepadamu?"
Rasulullah SAW lampau bersabda, "Kamu tetap punya ibu?"
Muawiyah menjawab, "Ya, masih."
Rasulullah SAW bersabda, "Berbaktilah kepada ibumu (lebih dahulu) lantaran sungguh ada surga di bawah kedua kakinya." (HR An-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan disahihkan oleh Al-Hakim).
11. Berbakti kepada ibu lebih utama dariada bertempur di jalan Allah.
Dalam sabda riwayat jenis Ibn Majah, Muawiyah bin Jahimah sampai menemui Rasulullah SAW sampai tiga kali.
"Saya (Muawiyah bin Jahimah) datang kepada Rasulullah SAW lampau berkata, 'Wahai Rasulullah, saya mau ikut bertempur bersamamu dengan angan mencari keridaan Allah dan kemuliaan di akhirat.'
Rasulullah SAW menjawab, 'Ibumu tetap hidup bukan?'
Saya menjawab, 'Benar wahai Rasulullah SAW.'
Rasulullah SAW menyarankan, 'Balik saja dan berkhidmat kepada ibumu.'
Kemudian saya datang lagi dari arah nan lain, lampau saya bilang, 'Wahai Rasulullah, saya mau ikut bertempur bersamamu dengan angan mencari keridaan Allah dan kemuliaan di akhirat.'
Rasulullah SAW bertanya balik, 'Ibumu tetap hidup bukan?'
Saya jawab, 'Benar wahai Rasulullah SAW.'
Rasulullah SAW menyarankan, 'Balik saja dan berkhidmat kepada ibumu.'
Kemudian saya saya datang dari arah depan, lampau berkata, 'Wahai Rasulullah, saya mau ikut bertempur bersamamu dengan angan mencari keridaan Allah dan kemuliaan di akhirat.'
Rasulullah SAW bersabda, 'Teruslah berkhidmat kepada ibumu. Di sanalah terdapat surga.'"
Itulah sejumlah sabda Nabi Muhammad SAW tentang kemuliaan ibu dan tanggungjawab berkhidmat kepadanya. Semoga bermanfaat. (Z-2)