2 Tentara Korea Utara Ditangkap Ukraina Di Wilayah Kursk, Rusia  

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
2 Tentara Korea Utara Ditangkap Ukraina di Wilayah Kursk, Rusia   Gambar pintu tahanan Ukraina(Media sosial X)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan nan beraksi di wilayah Kursk, Rusia, menangkap dua tentara Korea Utara. Ini kali pertama Ukraina menangkap tentara dari Korea Utara dalam keadaan hidup.

"Pasukan kami telah menangkap personel militer Korea Utara di wilayah Kursk. Dua tentara, meskipun terluka, selamat dan telah dipindahkan ke Kyiv, di mana mereka sekarang berkomunikasi dengan Layanan Keamanan Ukraina," kata Zelensky dalam  pernyataan di X, nan menyertakan beberapa gambar tentara nan terluka.

Menurut penilaian Ukraina dan Barat, sekitar 11.000 pasukan Korea Utara dikerahkan di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina menguasai beberapa ratus kilometer persegi setelah melakukan serangan lintas pemisah pada Agustus tahun lalu.

Minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan lebih dari 1.000 pasukan Korea Utara telah terbunuh alias terluka di Kursk pada minggu terakhir Desember.

Zelensky mengatakan tentang dua tentara Korea nan telah ditangkap: "Ini bukan tugas nan mudah: Pasukan Rusia dan personel militer Korea Utara lainnya biasanya mengeksekusi tentara nan terluka untuk menghapus bukti keterlibatan Korea Utara dalam perang melawan Ukraina."

Layanan Keamanan Ukraina, SBU, merilis video nan diduga menunjukkan para tentara tersebut.

Dalam video tersebut, ahli bicara SBU mengatakan salah satu tentara Korea Utara ditangkap pada 9 Januari oleh pasukan unik Ukraina, dan nan lainnya oleh pasukan parasut Ukraina.

"Mereka ditahan dalam kondisi nan sesuai dengan persyaratan norma internasional," kata SBU.

Video tersebut menunjukkan kedua tentara tersebut di tempat tidur susun di sebuah sel. Salah satunya mempunyai luka di rahangnya. Tidak ada nan terdengar berbicara. Seorang master nan tidak dikenal mengatakan bahwa tentara kedua mempunyai kaki nan patah.

Juru bicara SBU mengatakan "komunikasi dengan mereka dilakukan melalui translator bahasa Korea," bekerja sama dengan dinas intelijen Korea Selatan.

Penangkapan pada Sabtu ini adalah pertama kalinya Ukraina menangkap tentara Korea Utara nan tetap hidup di medan perang.

SBU merilis gambar sebuah kartu identitas militer Rusia nan dikeluarkan atas nama orang lain dari Tuva, Rusia, nan katanya dibawa salah satu tentara nan ditangkap. Menurut SBU, tentara tersebut mengatakan arsip itu dikeluarkan di Rusia pada musim gugur lalu. Dia juga mengatakan beberapa unit tempur Korea Utara hanya mendapat training satu minggu berbareng pasukan Rusia. Tentara lainnya tidak mempunyai dokumen, kata SBU.

Tentara tersebut mengatakan dia telah berada di militer Korea Utara dan mengira dia dikirim ke Rusia untuk pelatihan, bukan untuk bertempur, menurut penjelasan SBU.

Peristiwa ini terjadi saat Ukraina pada hari Minggu memperbarui ofensifnya di Kursk, di mana pasukannya telah menguasai wilayah setelah melancarkan serangan mendalam pada musim panas lalu.

Militer Ukraina mengatakan mereka telah melakukan serangan presisi terhadap pos komando militer Rusia di dekat kota Belaya.

Meskipun pasukan Kyiv dengan sigap maju melalui Kursk pada musim panas, Rusia akhirnya sukses memukul mundur pasukan tersebut. Garis depan sebagian besar stagnan selama berminggu-minggu sebelum dorongan terbaru dari Ukraina.

Dalam pidato harian pada Senin, Zelensky mengatakan ofensif Kursk sangat krusial untuk mencegah Rusia mengalihkan pasukannya ke Donetsk dan wilayah lain di Ukraina timur dan selatan.

Meskipun kedua belah pihak kelelahan setelah nyaris tiga tahun perang, pertempuran di garis depan meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Dengan Donald Trump nan bakal kembali ke Gedung Putih bulan ini, Moskow dan Kyiv tampaknya membikin dorongan terakhir untuk merebut wilayah dan memperkuat posisi negosiasi mereka menjelang kemungkinan pembicaraan perdamaian. (CNN/Z-3)