3 Momen Krusial Yang Harus Diperhatikan Timnas Indonesia Jika Ingin Bungkam Timnas Bahrain: Jangan Main Gegabah!

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Jika Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia berambisi menjinakkan Timnas Bahrain di SUGBK Jakarta Selasa (25/3/2025) nanti, maka mereka tak tak boleh mengulang kesalahan sama seperti saat takluk dari Australia dengan 1-5, lima hari lalu.

Kemenangan di laga krusial putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sangat menentukan nasib kedua tim, terutama bagi Timnas Indonesia sebagai tuan rumah.

Meski Jay Idzes dan kawan-kawan punya banyak untung pada pertemuan kedua dengan The Dilmun's Warriors, julukan Timnas Bahrain ini, namun jika tak dimanfaatkan dengan baik malah bisa jadi bumerang nan membunuh diri sendiri.

Gegap gempita bunyi support puluhan ribu penonton di SUGBK diyakini menambah spirit perjuangan para pemain. Patrick Kluivert juga kudu lebih berhati-hati memilih pemain di starting XI dan langkah bermain nan tepat.

Dari kajian pengamat sepak bola asal Malaysia, Raja Isa Raja Akram Syah, ada tiga momen krusial sepanjang pertandingan nan wajib diperhatikan penggawa Timnas Indonesia jika mau meraih kemenangan di pertandingan nanti. Berikut ulasannya.

Berita Video, Timnas Indonesia sudah jalani latihan di Stadion Madya pada Sabtu (22/3/2025) Sore Hari WIB.

Yuk gabung channel whatsapp librosfullgratis.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

1. Jangan Terburu-buru dan Gegabah

Strategi menekan dan main sigap di menit awal nan diterapkan Patrick Kluivert saat menghadapi Australia sudah tepat. Tapi sayang kesempatan emas lewat titik penalti tak bisa dimaksimalkan Kevin Diks. Cara ini tetap bisa diterapkan untuk pengaruh kejut kepada Bahrain.

"Sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia kudu bisa mencetak gol lebih dulu. Jika itu terjadi maka psikologis pemain bakal di atas angin. Boleh agresif, tapi jangan terburu-buru dan gegabah. Karena Bahrain bisa saja melakukan serangan balik, jika mereka menguasai bola," katanya.

Timnas Indonesia juga kudu punya tingkat kesabaran tinggi. Kemungkinan besar pembimbing Dragan Talajic bakal memasang pertahanan berlapis agar pemain Indonesia frustrasi untuk menembusnya.

"Bahrain sudah praktekkan pertahanan parkir bus babak pertama saat melawan Jepang. Pemain Indonesia kudu sabar dan pandai seperti Jepang untuk membongkar pertahanan Bahrain. Jepang baru bisa cetak gol ketika pertandingan nyaris masuk menit ke-70," ujarnya.

2. Transisi Cepat

Raja Isa mengawasi titik lemah Timnas Indonesia pada momen transisi bertahan. Ketika Jay Idzes dkk. enak-enak menyerang, musuh dengan mudah menyerang kembali saat pemain Indonesia belum kembali ke posisi masing-masing.

"Dari pandangan saya, Indonesia tak punya pemain dengan kecepatan lari saat bertahan. Makanya Patrick Kluivert kudu siapkan pemain nan kuat adu sprint jika Bahrain menyerang balik," ucapnya.

Yang perlu diwaspadai dalam momen transisi adalah kerapatan jarak antarpemain. Apabila Indonesia kehilangan bola bisa sigap saling menutup ruang kosong nan dimanfaatkan pemain Bahrain.

"Saya lihat gol nan masuk ke gawang Indonesia dari serangan kembali seperti dilakukan China dan Australia, lantaran jarak antarpemain terlalu jauh. Mereka telat menutup dan adu lari dengan lawan. Inilah perlunya Patrick Kluivert menugaskan pemain belakang jangan terlalu jauh meninggalkan garis pertahanan," jelasnya.

3. Antisipasi Bola Mati

Kekurangan Timnas Indonesia berikutnya, menurut Raja Isa, adalah memanfaatkan dan mengantisipasi bola-bola mati. Selama menjalani tujuh pertandingan di putaran ketiga lalu, Timnas Indonesia sangat lemah memanfaatkan kesempatan mencetak gol dari bola mati.

"Bola set piece Indonesia lemah. Baik itu dari sepak pojok, tendangan bebas, dan penalti. Momen bola meninggal kudu dimanfaatkan dengan tenang dan terencana jika mau mengalahkan Bahrain," paparnya.

Sebaliknya, lanjut Raja Isa, beberapa kali Timnas Indonesia kebobolan malah dari set piece nan dilakukan lawan. Dua gol Australia berasal dari sepak pojok dan eksekusi penalti nan sukses.

"Untuk antisipasi bola-bola meninggal dibutuhkan pembagian tugas dan komunikasi baik antarpemain di kotak penalti. Waspada trik pemain Bahrain di kotak itu. Australia sudah sukses melakukannya nan berakibat balasan penalti," tuturnya.