ARTICLE AD BOX

KEPOLISIAN dari Polda Bali saat ini sudah melakukan monitoring dan mendata jumlah gereja di Bali nan bakal merayakan Natal. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, jumlah gereja di Bali nan bakal merayakan Natal adalah sebanyak 335 gereja nan tersebar di seluruh wilayah Bali dengan beragam ukuran alias kapabilitas mulai dari nan besar hingga kecil.
Selain gereja lantaran bakal merayakan Natal, Polda Bali juga melakukan pemantauan ketat terhadap beragam akomodasi publik lainnya dalam Operasi Lilin Agung 2024.
"Dalam operasi Lilin Agung Tahun 2024 kali ini, Polda Bali bakal mengamankan 335 gereja, 48 unit rumah ibadah, 11 terminal, 5 pelabuhan, 1 bandara, 38 pasar alias tempat hiburan, 130 lokasi wisata alias rekreasi dan 44 tempat nan menjadi letak malam pergantian tahun," ujarnya di Denpasar, Minggu (22/12/2204).
Menurut Jansen, Ops Lilin bakal digelar selama 13 hari, dari tanggal 21 Desember 2024 sampai dengan 2 Januari 2025. Tujuan operasi ini adalah terjaminnya rasa kondusif masyarakat sebelum, pada saat dan sesudah Natal dan tahun baru (Nataru) dari segala potensi ancaman dan gangguan di dalamnya melaksanakan ibadah, mudik dan wisata. Selain itu juga terjaminnya keselamatan dan kesehatan masyarakat dalam merayakan Nataru.
"Ops Lilin adalah jenis operasi pemeliharaan Kamtibmas dengan mengedepankan aktivitas preventif didukung aktivitas preemtif dan Kamseltibcarlantas, penegakan hukum, tindak, kehumasan serta support operasi dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan tahun baru 2025, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dapat melangkah dengan aman, selamat, tertib dan lancar,” kata Kabid Humas.
Ia menjelaskan, Polda Bali dipastikan melaksanakan pengamanan Nataru mempedomani SOP nan ada. Meskipun aktivitas pengamanan Nataru rutin dilakukan setiap tahunnya, Polda Bali tidak bakal pernah under estimate dalam melaksanakan pengamanan. "Jadi sebelum dilaksanakan Ops Lilin, Polda Bali sudah melakukan pemetaan untuk mengetahui potensi kerawanan. Hasil dari pemetaan dijadikan sasaran operasi, kemudian baru disusun rencana operasinya, sehingga langkah bertindak personil di lapangan bisa sigap dan tepat," terangnya.
Kabid Humas Polda Bali meminta support seluruh masyarakat Bali dalam menyukseskan pengamanan Nataru. “Keamanan adalah ikut tanggung jawab bersama. Kepada seluruh masyarakat Bali, mari berdampingan tangan, kita bekerja sama untuk menjaga kondusifitas keamanan Bali,” ucap Kabid Humas.