8 Fakta Buron Biang Keladi Lab Rahasia Narkoba Di Bali Ditangkap

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri kembali sukses meringkus seorang gembong narkoba nan telah menjadi buron. Buron nan sukses ditangkap kali ini adalah penduduk negara Ukraina berjulukan Roman Nazareno alias RN.

Roman merupakan otak dari laboratorium narkoba nan beraksi di Bali. Tempat itu dibongkar Polri pada Mei 2024. Saat penyergapan nan dilakukan polisi, Ramon tidak berada di letak dan kabur ke Thailand.

Usai tujuh bulan buron, Ramon sukses ditangkap di Thailand. Polisi menjemput Ramon di 'Negeri Gajah' tersebut pada Jumat (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menerima buletin dari Royal Thai Police hari Kamis (19/12), Kamis malam, kemudian hari Jumat (20/12) kami melakukan (penangkapan)," kata Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Brigjen Untung Widyatmoko, dalam bertemu pers di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/12/2024).

Roman sekarang telah ditetapkan tersangka dan ditahan di Rutan Bareskrim. Selain jeratan pasal UU Narkotika, Ramon juga bakal dijerat dengan pasal pencucian uang.

Baca selengkapnya di laman selanjutnya

Koordinasi Intens dengan Polisi Thailand

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa (tengah). (Ondang/librosfullgratis.com) Foto: Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa (tengah). (Ondang/librosfullgratis.com)

Polri sukses menangkap Roman Nazarenco alias RN selaku pengendali laboratorium hasis dan ladang ganja hidroponik di Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali. Penangkapan itu berasal dari adannya info dari kepolisian Thailand tentang keberadaan Roman.

Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Brigjen Untung Widyatmoko menyebut pihakya intens berkoordinasi dengan NCB Bangkok sebelum menangkap Roman. Jajaran Polri lampau berangkat ke Thailand pada Jumat (20/12) untuk meringkus WN Ukraina tersebut.

"Hari Jumat kita pastikan bahwa kita bisa membawa dan hari Sabtu kita berangkat, terbang, dan hari ini sudah tiba di Jakarta," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus narkoba nan dilakukan Roman terungkap lewat penyergapan nan dilakukan pada 2 Mei 2024 lalu. Tiga orang nan terdiri dari dua laki-laki kembar penduduk Ukraina Ivan Volovod alias IV dan Mikhayla Volovod dan seorang penduduk Rusia berjulukan Konstantin Krutz ditangkap.

Coba Kabur ke Dubai

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa (Dok Istimewa) Foto: Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa (Dok Istimewa)

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyatakan Roman kabur ke Thailand sejak bulan Mei 2024. Ramon melarikan diri setelah praktik terlarangan nan dikendalikannya terbongkar.

"Roman alias RM ini adalah sebagai pengendali. Dia nan mengendalikan. Dia lari dari bulan Mei selama 109 hari dia berada di Thailand," kata Mukti.

Roman ditangkap saat bakal pergi dari Thailand ke Dubai. Roman saat itu diamankan oleh pihak Imigrasi. Bareskrim dan Hubinter pun langsung ke Thailand untuk menjemput pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu dia bakal berangkat dari Thailand menuju ke Dubai, alhamdulillah bisa diamankan oleh Imigrasi. Dan dari Hubinter beserta kami turut semua langsung ke Thailand untuk menjemput pelaku ini," tuturnya.

Saat ini pelaku telah diamankan dan dibawa ke rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri. Proses norma pun tengah dilakukan.

Dedengkot Lab Narkoba di Bali

Konferensi pers saat Polri menangkap WN Ukraina otak lab narkoba di Bali (Ondang/librosfullgratis.com) Foto: Konferensi pers saat Polri menangkap WN Ukraina otak lab narkoba di Bali (Ondang/librosfullgratis.com)

Brigjen Mukti Juharsa mengatakan RN merupakan otak pengendali laboratorium narkoba di Bali. Tempat illegal itu telah dibongkar Polri pada Mei 2024.

"Pada hari ini bekerja sama Hubinter dengan Bareskrim Polri dan nan dari Imigrasi Thailand, kita telah mengamankan pengendali, pengendali daripada kasus pada bulan Mei ialah kasus hidroponik nan ada di basement di Bali nan waktu itu dirilis oleh Bapak Kabareskrim," kata Mukti.

Mukti menyebut RN melarikan lari sejak Mei lalu. Menurutnya, RN sukses diciduk saat hendak terbang ke Dubai dari Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mukti menegaskan RN merupakan biang keladi pengendali laboratorium tersebut. Warga negara itu merupakan inisiator laboratorium narkoba di Bali.

"Ini adalah dedengkotnya alias biang keladinya," kata dia.

Tak Terkait Jaringan Fredy Pratama

Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menangkap pengendali pabrik narkoba rahasia di Bali. Pelaku diringkus di Thailand. Foto: Penangkapan WN Ukraina buron kasus narkoba (20Detik)

Buronan bandar narkoba berjulukan Roman Nazarenco sukses ditangkap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Bangkok, Thailand. Polri menyebut buronan asal Ukraina ini tidak mengenai dengan gembong narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.

"Ini kasus tidak mengenai dengan Fredy," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa.

Mukti menerangkan Thailand menjadi surga bagi para pengguna narkotika. Dia menyebut banyak buronan narkoba di Indonesia kabur ke Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kan Thailand mungkin surganya para pelarian narkotika, banyak DPO-DPO di Thailand, tetap banyak DPO-DPO kita di Thailand," kata Mukti.

Dia memastikan bakal menangkap buronan narkoba lainnya. Salah satu nan menjadi sasaran teratas Polri adalah Fredy Pratama.

Terancam Hukuman Mati

Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa. (Rumondang Naibaho/librosfullgratis.com) Foto: Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa. (Rumondang Naibaho/librosfullgratis.com)

Ramon telah buron sejak tujuh bulan lalu. Warga negara Ukraina itu sekarang terancam balasan mati.

"Pasal nan dilanggar adalah pasal 114 subsider 112, subsider 127, ancaman balasan mati, minimal 5 tahun, dengan denda Rp 10 miliar," kata Mukti.

Ramon ditangkap di Thailand. Ramon ditahan di Bareskrim Polri. Saat ini, polisi tetap mendalami kasus ini lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku kita amankan ke Bareskrim untuk dilakukan investigasi lebih lanjut," katanya.

Peran Vital Ramon dalam Lab Narkoba di Bali

Tenda nan dijadikan sebagai laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di depan sebuah vila di area Keliki Kawan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. Pabrik narkoba itu dikendalikan oleh penduduk negara asing (WNA). Foto: Lab narkoba di Bali (Putu Krista/detikBali)

Bareskrim Polri menangkap Roman Nazarenco nan berkedudukan sebagai pengendali pabrik narkoba di salah satu vila di area Badung, Bali. Roman merupakan inisiator pembuatan basement pada vila untuk dijadikan tempat produksi narkoba.

Hal itu diungkap oleh Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa dalam bertemu pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Mukti mengatakan Roman merupakan otak pengendali laboratorium narkoba itu.

"Dia nan mengendalikan langkah pembuatan dari mulai dia bikin laboratorium sampai dia juga nan mesan barang," kata Mukti, Minggu (22/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia juga nan membikin basement ya, lantaran vila kan beda tuh, waktu di Bali ada vila nan tanpa basement tapi dia ada basement di dalam sendiri, underground. Itulah mereka nan merancang," ungkapnya.

Penggerebekan pada vila di Bali itu dilakukan oleh Bareskrim Polri pada Kamis (2/5) lalu. Tiga orang nan terdiri dari dua laki-laki kembar penduduk Ukraina Ivan Volovod alias IV dan Mikhayla Volovod dan seorang penduduk Rusia berjulukan Konstantin Krutz ditangkap.

Roman sendiri tidak ada di letak saat penyergapan di Bali terjadi pada Mei silam. Dia kemudian buron selama tujuh bulan terakhir.

"Maka inilah otaknya daripada tiga orang (tersangka) nan ditangkap kemarin," sebut Mukti.

Jeratan Pasal Pencucian Uang

Bareskrim Polri menggerebek dua clandestine lab narkoba di villa di Canggu, Badung, Bali Foto: Bareskrim Polri menggerebek dua clandestine lab narkoba di villa di Canggu, Badung, Bali. (dok. Istimewa)

Polri menjerat pasal berlapis terhadap Ramon Nazarenco. Warga negara Ukraina itu juga dijerat dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

"Kan saya bilang namanya bandar, kita bakal (terapkan pasal tindak pidana pensucian uang) TPPU-kan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa dalam bertemu pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (22/12/2024).

Mukti menegaskan Roman mempunyai peran vital dalam sindikat narkoba itu. Roman, kata Mukti, merupakan otak di kembali berjalannya lab narkoba di Bali nan sukses dibongkar Bareskrim pada Mei 2024 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ketahui bahwa Roman alias RN ini adalah sebagai pengendali. Ini adalah dedengkotnya alias biang keladinya," sebut Mukti.

Jenderal Polisi bintang satu ini mengatakan Roman sudah melarikan diri tujuh bulan lamannya. Warga negara Ukraina itu tidak ada di letak saat polisi sukses membongkar pabrik narkoba nan dikendalikannya pada Mei lalu.

"Dia lari dari bulan Mei, selama 109 hari dia berada di Thailand," tutur Mukti.

Targetkan Penangkapan Fredy Pratama

Tampang Fredy Pratama before dan after operasi plastik. Foto: Tampang Fredy Pratama before dan after operasi plastik. (dok. Repro librosfullgratis.com/istimew)

Gembong narkoba Fredy Pratama saat ini tetap berstatus buron. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa memastikan pihaknya segera menangkap buronan tersebut.

Hal itu disampaikan Mukti usai melakukan penangkapan terhadap Roman Nazarenco, penduduk negara Ukraina pengendali laboratoriun narkoba di Bali. Roman telah menjadi buron sejak Mei 2024 lampau dan sukses ditangkap di Thailand pada Jumat (20/12).

"Kalau Freddy pasti bakal kita tangkap," kata Mukti dalam bertemu pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (22/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mukti menyatakan bakal terus berkoodinasi dengan Divisi Hubinter Polri untuk memburu Fredy. Berdasarkan pemberitaan terkahir, Fredy Pratama disebut berada di Thailand.

"Nanti mungkin dengan support dari Hubinter, kita bisa sama-sama ke sana, sama untuk melakukan penangkapan lagi," ujar Mukti.

(ygs/ygs)