Graham Potter mengalami kegagalan saat melatih Chelsea. Manajer asal Inggris tersebut mengakui bahwa ia salah dalam perkiraannya mengenai The Blues. Potter sempat melatih Chelsea pada musim sebelumnya, namun kariernya hanya berlangsung singkat setelah gagal membawa tim London itu meraih kesuksesan.
Potter kemudian menggantikan Thomas Tuchel dan awalnya memiliki reputasi yang baik sebagai pelatih. Ia berhasil menjadikan Brighton & Hove Albion sebagai kuda hitam di Premier League. Namun, ketika berada di Chelsea, keajaibannya tidak berlanjut. Ia mengalami kesulitan dalam mengembangkan performa Chelsea, dengan hanya meraih 12 kemenangan, 8 kali imbang, dan 11 kekalahan dari total 31 pertandingan yang dijalani.
Potter menyadari bahwa ia keliru dalam mengharapkan hal-hal yang tidak realistis dari Chelsea. Ia mengira bahwa kepemilikan baru akan membawa perubahan budaya yang signifikan, namun ternyata budaya klub tersebut sudah terbentuk dengan kuat sejak lama. Menurutnya, Chelsea terbiasa meraih kemenangan dan sulit bagi mereka untuk menerima hasil yang kurang memuaskan.
Setelah dipecat oleh Chelsea, Potter memutuskan untuk mengambil jeda dari dunia sepakbola. Namun, namanya kini mulai mencuat kembali dalam rumor yang mengaitkannya dengan Timnas Inggris dan Manchester United. Potter menyadari bahwa perspektif dalam sepakbola tidak selalu mudah didapatkan, dan ia memahami mengapa Chelsea mengambil keputusan untuk memecatnya.
Meskipun mengalami kegagalan, Potter tetap optimis dan siap untuk kembali ke panggung sepakbola dengan semangat yang baru. Ia percaya bahwa pengalaman bersama Chelsea telah memberikannya banyak pelajaran berharga yang akan membantunya tumbuh dan berkembang sebagai seorang pelatih yang lebih baik di masa depan. Potter yakin bahwa dengan tekad dan kerja keras, ia dapat meraih kesuksesan yang lebih besar lagi di dunia sepakbola.
Dengan demikian, meskipun menghadapi cobaan dan kegagalan, Graham Potter tetap tegar dan optimis dalam menghadapi tantangan yang ada di depannya. Ia siap untuk kembali ke panggung sepakbola dengan semangat yang baru, dan siap untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pelatih yang mampu meraih kesuksesan besar di dunia sep