ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Polres Metro Jakarta Timur telah menggelar prarekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22). Keluarga merasa ada kejanggalan mengenai tewasnya Kenzha.
Sepupu korban, Praicy Tania Tewu mengatakan pihak family cemas pengusutan kasus tewasnya Kenzha tidak tuntas. Sebab pemberitaan awal nan muncul, korban meninggal kecelakaan lantaran alkohol padahal belum ada pemeriksaan dari polisi.
"Sebelumnya kan family Khenza itu ada di manado. Ayah Ibunya. Mereka mengkhawatirkan tidak clear gitu loh kejadian sebenar-benarnya, lantaran dari hari keesokan harinya setelah Khenza meninggal ada police line dicabut dan kejadiannya juga di UKI. Dan ada berita-berita dari media nan menyimpulkan bahwa kecelakaan lantaran alkohol padahal belum ada pemeriksaan," tutur Pricy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kekhwatiran tersebut juga pihak korban melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya, meski pihak UKI juga sudah membikin laporan ke Polres Jaktim. Keluarga melaporkan terhadap dugaan nan sama ialah penganiayaan nan menyebabkan kematian
"Jadi dari dasar kekhawatiran itulah kita sekeluarga mencari upaya lainlah. Selain nan sudah dilakukan oleh UKI. Kami juga menghargai upaya norma itu. Cuman lantaran ada masa nan lama untuk mencari kebenaran, terutama mendapat dorongan juga dari family ayah dan ibunya Khenza di manado," tutur Pricy.
Kuasa norma family korban, Robby Candra mengatakan telah membikin laporan pada 17 Maret 2025 ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut dibuat atas nama family korban.
"Ini kan laporan dari pihak UKI, kalo nan kita laporkan ke Polda Metro Jaya itu berasas dari pihak korban, dari family korban. Jadi kita walaupun sudah ada laporan dari pihak UKI, mengenai dengan dugaan tindak pidana ini, tindak pidana 351 ayat 3, 170, kita juga melaporkan ke Polda Metro Jaya mengenai dengan dugaan nan sama," ujar Robby.
(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini