ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Anindya Bakrie menilai terdapat banyak ruang untuk bisa meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Turki. Hal itu dikatakan Anin, sapaan berkawan Anindya Bakrie, kepada wartawan setelah Indonesia-Turkiye Business Forum: 75 Years Partnership for People and the New World di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).
Acara itu digelar Kadin Indonesia berbareng dengan Dış Ekonomik Ilişkiler Kurulu (DEİK) alias semacam Kadin Turki nan dipimpin oleh Chairman Nail Oplak. Presiden Turki Erdogan, Menteri Perdagangan Turki Omer Bolat, dan Chair DEIK Dogan Karadeniz turut datang dalam aktivitas tersebut.
Anin menjelaskan, nilai perdagangan Indonesia dengan semua mitra di seluruh bumi mencapai sekitar US$ 600 miliar. Begitupun Turki nan nilainya kurang lebih sama.
"Nah, sedangkan jika kita lihat, trade nomor kita hanya US$ 3 miliar. Jadi mini sekali. (Nilai perdagangan total Indonesia dan Turki dengan seluruh mitra) Digabung tadi US$ 1,3 triliun tapi (nilai perdagangan Indonesia dan Turki) hanya US$ 3 miliar," ujar Anin.
"Jadi tetap banyak bisa untuk perkembangannya. Dari sisi trade alias dagang. Nah, sekarang nilai perdagangan Indonesia US$ 2 miliar dolar lebih daripada Turki. Jadi Turki mengingatkan untuk kita beli lagi banyak peralatan dari dia," lanjutnya.
Menurut Anin, peralatan nan banyak dibeli oleh Turki antara lain minyak kelapa sawit mentah dan stainlees steel. Sebaliknya, Indonesia pun membeli banyak peralatan dari Turki antara lain mesin hingga refined oil.
"Nah, tapi ingat bahwa Indonesia itu adalah gerbang untuk ke ASEAN. Seperti Turki itu gerbang untuk ke Eropa. Nah, ini membikin menjadi menarik," kata Anin.
"Dan sejarahnya, di abad 16-nya itu, Ottoman Empire juga membantu di Aceh waktu itu untuk urusan melawan Portugis. Lalu juga setiap ada masalah, 2004-2005, waktu Aceh (musibah tsunami Aceh) mereka datang membantu. 2023 (musibah gempa Turki) gantian (Indonesia membantu). Dan masing-masing ada kampung Indonesia, kampung Turki," lanjutnya.
Oleh lantaran itu, Anin menilai hubungan antara manusia kedua negara bagus. Indonesia dan Turki pun sama-sama berpenduduk kebanyakan muslim dan sama-sama menjadi personil G20.
"Nah, jadi kita memandang potensinya ini luar biasa," ujar Anin.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Risiko Surplus Perdagangan RI Dengan Amerika Serikat
Next Article Perdagangan RI-India Tembus US$ 120 Miliar di 2035, Mungkinkah?