Cegah Pmk, Pemkab Klaten Ajukan Bantuan 6.000 Vaksin

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Cegah PMK, Pemkab Klaten Ajukan Bantuan 6.000 Vaksin Bupati Sri Mulyani saat melakukan pantauan di Pasar Hewan Prambanan nan tengah terancam pandemi PMK.(Dok. MI)

PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengusulkan support sekitar 6.000 vaksin untuk pencegahan penyakit kuku dan mulut (PMK) nan sekarang merebak di beragam daerah.

Sementara, sebanyak 265 dari sekitar 70 ribu sapi di Kabupaten Klaten dinyatakan suspek PMK. Namun, pemerintah wilayah belum mengeluarkan kebijakan penutupan pasar hewan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Muh Nasir, saat ditemui mengatakan vaksinasi PMK itu sekarang dibutuhkan untuk penanganan sapi nan sehat.

“Namun, untuk vaksinasi di Klaten kita baru mengusulkan ke pusat. Sebenarnya, vaksinasi berdikari juga ada dengan nilai Rp80.000,” imbuhnya kepada pers di pendapa kabupaten, Senin (13/1).

Vaksinasi itu diperuntukkan ternak sehat, sedangkan ternak nan suspek PMK kudu diobati, seperti nan sekarang ini dilakukan untuk pengobatan 265 sapi nan terkena virus tersebut.

Menurut Nasir, proses pengobatan sapi suspek PMK itu dilakukan tiga kali sampai sembuh. Tapi, ada juga peternak menjual sapi nan baru menjalani satu alias dua kali pengobatan.

“Padahal, sapi nan dijual murah itu belum sembuh total dan tetap ada pemantauan. Nah, ternak suspek ini dapat menyebabkan ternak nan sudah ada di kandang tertular,” jelasnya.

Dengan merebaknya kasus PMK di Klaten, penjualan sapi di pasar hewan saat ini sunyi alias tinggal 10%-20% dari kondisi normal. Pasar hewan itu ada di Pedan, Prambanan, Wedi, dan Jatinom.

Dalam kondisi normal, seperti di Pasar Pedan sekitar 100 ekor nan diperbualbelikan, namun sekarang tinggal 15-20 ekor. Pun, di Pasar Prambanan hanya sekitar 25 ekor dari 300 ekor sebelumnya.

Untuk antisipasi dan pencegahan, DKPP Klaten memasang spanduk di pasar hewan nan meminta penduduk masyarakat untuk waspada dan hati-hati dalam jual beli hewan ternak pada saat ini.

“Meski kasus PMK merebak di Klaten, tapi sejak Desember 2024 hingga Januari 2025 belum ada satu pun ternak sapi nan meninggal akibat virus PMK,” ujar Nasir, Plt Kepala DKPP Klaten. (Z-9)