Cerita Lahan Tidur Penuh Sampah Di Tengah Jakarta Disulap Jadi Kebun Jagung

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Lahan tidur nan dulunya penuh sampah di tengah impitan gedung-gedung pencakar langit Kota Jakarta disulap menjadi kebun jagung. Bagaimana cerita di kembali itu semua?

Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara mengatakan mulanya, dirinya mendapat perintah dari Kapolres Jakarta Pusat mencari lahan tidur untuk ditanami jagung. Ia lampau menugaskan Bhabinkamtibmas untuk menelusuri peta hingga menemukan lahan penuh sampah nan terletak di bantaran Kali Ciliwung.

"Kebijakan ketua ya, Kapolres, coba para Kapolsek, jika ada lahan di tempatnya, dilaporkan, biar bisa dikoordinasikan untuk diolah. Waktu itu saya pribadi perintahkan para Bhabinkamtibmas. Informasinya nggak ada," kata AKBP Aditya saat dihubungi librosfullgratis.com, Jumat (14/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah jadi saya lihat peta, saya telusuri peta dulu, oh disini ada nan hijau nih, saya suruh cek personil Bhabin, ini apa, rupanya itu lahan itu, tapi isinya sampah," tambahnya.

Setelah menemukan lahan di bantaran Kali Ciliwung, Jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang, Kebon Melati, Jakarta Pusat (Jakpus), AKPB Aditya berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk membersihkan lahan tersebut. Setelahnya, personel Polsek Tanah Abang mulai menanam jagung.

"Saya koordinasi dengan apa nan ada di situ. Itu kan ada UPS, Unit Penanganan Sampah, Satgas Ciliwung, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi di Jakarta. Kemudian juga ada Gerakan Ciliwung Bersih jika nggak salah. Kemudian saya koordinasi dengan mereka, dengan camat, tokoh di situ," jelasnya.

Di tengah himipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta, ada sebuah kebun jagung. Kebun itu berada di antara bantaran Sungai Ciliwung dan rel kereta api (KA). (Maulani Mulianingsih/librosfullgratis.com)Di tengah himipitan gedung-gedung pencakar langit Jakarta, ada sebuah kebun jagung. Kebun itu berada di antara bantaran Sungai Ciliwung dan rel kereta api (KA). Foto: Maulani Mulianingsih/librosfullgratis.com

Merasa kurang menguasai langkah berkebun, polisi meminta support Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. AKBP Aditya mengatakan selama ini, banyak penduduk nan mencoba bercocok tanam namun gagal. Kondisi ini menyebabkan tidak terurus dan penuh sampah.

"Ada info jika dulu masyarakat pernah coba nanam di situ tapi gagal. Makanya nggak diurus, maksudnya jadi sampah begitulah," ucapnya.

Salah satu penduduk Heri (56) mengakui penduduk sudah beberapa kali mencoba bercocok tanam namun tidak tumbuh subur. Menurutnya, keahlian penduduk terbatas sehingga selalu kandas ketika berkebun.

"Jadi kebanyakan penduduk sini nanam itu kebanyakan nggak ini, nggak subur semacam begini," ujar Heri.

"Iya, jika ini kan dipupuk. Kalau penduduk kan terbatas kemampuannya. Jadi nggak bisa buat ngurus, memupuknya juga," tambahnya.

(taa/taa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu