ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta pada awal pekan, Senin (23/12/2024), diprakirakan seluruh langitnya akan berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya juga diprediksi berawan. Tanpa terkecuali.
Begitu pun untuk langit Jakarta pada malam hari diprakirakan seluruhnya bakal berawan.
Selain itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, ialah Bekasi dan Depok, Jawa Barat cuaca paginya bakal berawan, siang hujan ringan dan malam berawan
Selanjutnya, di Kota Bogor, Jawa Barat, diprediksi cuaca pagi bakal cerah berawan, siang hujan berintensitas ringan, dan malam bakal berawan.
Kemudian, di Kota Tangerang, Banten, cuaca pagi hingga malam bakal berawan.
Berikut info prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya nan dikutip librosfullgratis.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Pusat | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Selatan | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Timur | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Utara | Berawan | Berawan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Berawan | Berawan | Berawan |
Bekasi | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Depok | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kota Bogor | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan | Berawan | Berawan |
Hadapi Cuaca Ekstrem, Kepala BMKG Cek Kesiapan Sejumlah Alat Pemantau
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati melakukan pengecekan ke sejumlah alat pemantau cuaca milik institusinya di wilayah Surabaya, Jawa Timur.
Adapun perangkat nan diinspeksi adalah Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS). Semuanya itu dilakukan pengecekan untuk memastikan kesiapan alat dalam mendeteksi potensi cuaca ekstrem.
Perlu diketahui, AWOS merupakan perangkat utama dalam memantau kondisi cuaca untuk keselamatan penerbangan, khususnya saat pesawat melakukan take off dan landing. Informasi ini sangat krusial bagi pengawas trafik penerbangan dalam menentukan kepantasan kondisi cuaca untuk memastikan keselamatan penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya.
Sementara, LLWAS memonitor arah serta kecepatan angin untuk mengidentifikasi potensi turbulensi berbahaya, seperti angin berlawanan nan dapat menyebabkan pesawat tergelincir alias kehilangan kendali. Jika potensi ini terdeteksi, peringatan bakal segera dikirim ke Air Traffic Control (ATC) dan disampaikan ke pilot agar dapat mengambil langkah mitigasi, seperti menunda pendaratan, go-around, alias mengalihkan penerbangan ke airport lain.
Sedangkan, MAWS berfaedah untuk memantau cuaca maritim di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak. MAWS ini dilengkapi dengan sensor suhu, tinggi permukaan air, kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan, dan suhu permukaan laut, serta bisa mengirimkan info per menit. Data nan diperoleh sangat krusial untuk kepentingan keselamatan pelayaran, seperti info cuaca ekstrem, gelombang tinggi, serta pasang surut nan mempengaruhi operasional pelabuhan.
"Ini merupakan upaya BMKG untuk menjaga masyarakat selamat dalam setiap penerbangan maupun pelabuhan, terutama dari ancaman bahaya cuaca ekstrem, minta doanya agar kita semua dapat menjalankan tugas dengan seksama, cermat, cepat, tepat, serta akurat," kata Dwikorita seperti dilansir dari laman BMKG, Kamis (19/12/2024).
Libur Nataru, BMKG Akan Terus Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Cegah Potensi Bencana Alam
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya Bersama BNPB, TNI, dan Polri bakal terus melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi terjadinya musibah alam selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Bersama dengan BNPB, TNI, dan Polri, kami bakal melakukan modifikasi cuaca di beberapa titik nan dikhawatirkan dapat berakibat pada potensi bencana, seperti banjir dan longsor. Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat selama periode liburan," kata dia dalam keterangannya nan dikutip Selasa (17/12/2024).
Dwikorita pun memaparkan, kejadian dinamika atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge (gelombang udara dingin) nan bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, diproyeksikan bakal aktif selama periode libur Nataru. Kedua kejadian ini, menurutnya, berpotensi meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di beragam wilayah Indonesia.
"Madden-Julian Oscillation dan potensi cold surge diperkirakan bakal mempengaruhi cuaca di Indonesia selama Nataru. Kedua kejadian ini dapat meningkatkan curah hujan, meskipun dampaknya tetap perlu terus dipantau," papar Dwikorita.
Dia juga mengingatkan, cuaca ekstrem diperkirakan bakal bersambung hingga 9 Januari 2024, dengan peningkatan eskalasi cuaca, terutama di wilayah-wilayah nan dilalui jalur mudik.
Mengingat potensi cuaca jelek tersebut, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk selalu memantau info cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang telah terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik.
"Saya mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau perkembangan info cuaca melalui aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik, sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih kondusif dan nyaman," jelas dia.