Direktur Pln Suroso Raih Gelar Doktor Itb Dengan Predikat Cum Laude

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Direktur Manajemen Risiko PT PLN (Persero), Dr Ir Suroso Isnandar sukses meraih gelar ahli dalam Program Studi Teknik Elektro dan Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB). Gelar ini didapatkan setelah mempertahankan disertasinya nan berjudul 'Pendekatan Multiparadigma Berbasis Fuzzy Cognitive Multi Agent System (FC-MAS) pada Model Bisnis Pasar Kelistrikan Non-Kompetitif dan Regulasi Ketat dengan Integrasi Pembangkit Variable Renewable Energy'. Sidang ahli tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari tim pengetes dan dinyatakan layak dengan predikat cum laude.

"Pendekatan nan digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan multiparadigma dengan Multi Agent System (MAS), sebuah metode berbasis pemasok dengan arsitektur Belief-Desire-Intention (BDI) nan memungkinkan setiap pemasok merepresentasikan dinamika sistem secara mandiri," ujar Suroso, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/3/2025).

Dalam penelitiannya, Suroso mengkaji model upaya pasar kelistrikan di Indonesia nan berkarakter non-kompetitif dengan izin ketat. Ia menyoroti peran PLN sebagai operator sistem tenaga listrik nan kudu memastikan keseimbangan daya, keandalan suplai energi, serta stabilitas sistem tenaga listrik dalam menghadapi beragam tantangan, termasuk kebijakan multisektor dari Kementerian ESDM RI, Kementerian Keuangan RI, dan Kementerian BUMN RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian ini juga membahas integrasi pembangkit Variable Renewable Energy (VRE) ke dalam sistem tenaga listrik nasional sebagai bagian dari transisi menuju sumber daya nan lebih berkelanjutan. Metode ini memungkinkan simulasi hubungan kompleks antar variabel dalam sistem tenaga listrik nan diatur ketat, serta memungkinkan pengambilan keputusan nan lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan kondisi jaringan.

MAS diterapkan dengan integrasi Fuzzy Cognitive Mapping untuk menangani ketidakpastian dalam pengambilan keputusan mengenai integrasi pembangkit VRE. Dalam sidang doktoralnya, Suroso memaparkan tiga skenario simulasi nan digunakan dalam penelitiannya, ialah skenario Business as Usual (BIS), skenario penurunan emisi, dan skenario penetrasi VRE.

"Kontribusi utama dari penelitian ini meliputi modifikasi model Multi Agent System dengan penambahan interface engine cognitive system berbasis fuzzy logic thinking, serta optimasi perencanaan operasi sistem dan penyaluran tenaga listrik," kata Suroso.

Selain itu, penelitian ini memberikan wawasan tentang akibat penetrasi pembangkit VRE terhadap sistem tenaga listrik, termasuk proyeksi perubahan pola konsumsi, penurunan permintaan listrik dari jaringan, serta implikasi finansial bagi PLN dan pemangku kepentingan lainnya. Melalui disertasi ini, Suroso berambisi bisa memberikan kontribusi lebih dalam pengembangan strategi dan kebijakan mengenai integrasi daya terbarukan di Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai sasaran transisi daya nan berkelanjutan.

Sidang doktoral bisa dilihat dalam tayang berikut:

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini