ARTICLE AD BOX

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan perlunya mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, lantaran besarnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Dia juga membujuk Rusia kembali berasosiasi dengan golongan G7.
Pernyataan Trump disampaikan sehari setelah dia melakukan komunikasi melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump dengan tegas menegaskan bahwa Putin dan Zelenskyy mau mengakhiri perang dengan kesepakatan.
"Perang Ukraina kudu berakhir. Kaum muda terbunuh pada tingkat nan belum pernah dilihat siapa pun sejak Perang Dunia II. Dan itu adalah perang nan konyol, dan itu kudu berakhir," kata Trump seperti dilansir dari Asian News International, Jumat (14/2).
"Kami telah berbincang baik dengan Presiden Putin. Saya telah berbincang baik dengan Presiden Zelenskyy, pembicaraan nan sangat bagus," tambah Trump kepada wartawan.
Dia menegaskan kembali klaimnya bahwa jika dia menjadi Presiden, perang Rusia-Ukraina tidak bakal terjadi.
"Saya tidak memandang langkah apa pun agar negara dalam posisi Rusia dapat mengizinkan mereka berasosiasi dengan NATO. Saya tidak memandang perihal itu terjadi, Anda bakal bertempur sekarang. Dan saya betul tentang itu. Ini adalah perang nan tidak bakal pernah terjadi jika saya menjadi Presiden," kata Trump lebih lanjut.
Dalam pernyataan utamanya, Presiden AS juga menyerukan agar Rusia diterima kembali di golongan G7, dengan menyebut pengusiran mereka sebagai kesalahan. Khususnya, Rusia dikeluarkan dari golongan G7 setelah melancarkan serangan ke Georgia pada 2008.
"Saya mau mereka kembali (Rusia di G7). Saya pikir mengusir mereka adalah kesalahan. Saya pikir Putin bakal senang kembali," lanjutnya.
Dalam panggilan teleponnya dengan Putin, Trump memastikan bahwa Presiden Rusia menginginkan perdamaian.
"Saya percaya bahwa Presiden Putin, ketika saya berbincang dengannya kemarin, menginginkan perdamaian. Saya pikir dia bakal memberi tahu saya jika dia tidak menginginkannya. Saya pikir dia mau memandang perdamaian," kata Trump. (I-3)