ARTICLE AD BOX

INDONESIAN Business Council (IBC) mengapresiasi langkah efisiensi anggaran nan tengah dibahas dan dilakukan pemerintah. Penghematan tersebut dipandang justru dapat meningkatkan kualitas shopping nan dilakukan pengambil keputusan.
"Efisiensi itu jika jadi lebih efisien, itu lebih baik. Apalagi ini langkah untuk membikin anggaran agar bisa men-drive growth," ujar Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid di Jakarta, Rabu (12/2).
Efisiensi anggaran nan dilakukan pemerintah, lanjut dia, juga membuka kesempatan bagi swasta untuk berkontribusi lebih besar pada perekonomian. Hal itu ditandai dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lampau nan membujuk pihak swasta untuk turut serta dalam pembangunan di dalam negeri.
"Yang dulunya prasarana semua diperoleh pemerintah, sekarang Pak Prabowo bilang, mari swasta ikut. Ini mau ambil airport mana? Ayo, kita diskusikan. Menurut saya, ini sangat luar biasa. Ini kesempatan bagi pengusaha dalam alias luar negeri untuk berpartisipasi," jelas Arsjad
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan negara melakukan penghematan shopping sebesar Rp306,695 triliun. Penghematan itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp256,10 triliun nan berasal dari shopping kementerian/lembaga dan Rp50,595 triliun nan berasal dari Transfer ke Daerah (TKD).
Perintah itu dituangkan melalui Instruksi Presiden No 1/2025 tentang Efisiensi Belanja Negara dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 nan diteken pada Rabu 22 Januari 2025.
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sejauh ini tetap terus membahas efisiensi maupun rekonstruksi anggaran guna memenuhi petunjuk presiden tersebut. (Mir/E-2)