Fadli Zon Dorong Ekspansi Film Ri Ke Dunia Di Hong Kong Filmart 2025

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon memperkuat diplomasi budaya dan ekosistem movie Indonesia di panggung bumi melalui Hong Kong Asian Film Financing Forum (HAF) ke-23 dan Hong Kong International Film & TV Market (FILMART) pada 18-21 Maret 2025 mendatang.

Keikutsertaan Indonesia dalam platform industri movie terbesar di Asia ini juga merupakan langkah strategis untuk memperluas jejaring kerja sama, menarik investasi, dan memperkuat pengedaran movie Indonesia ke pasar internasional.

"Film merupakan produk budaya, bagian dari objek pemajuan kebudayaan nan mencerminkan identitas dan narasi bangsa," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan movie juga dapat menjadi instrumen diplomasi budaya dan kekuatan ekonomi, sejalan dengan Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, nan mengamanatkan negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Fadli menegaskan Indonesia bukan hanya menjadi pasar bagi industri movie global, tetapi juga produsen aktif nan memasarkan karya-karya berkualitas, memperluas kolaborasi, dan memperkuat ekosistem movie nasional agar lebih kompetitif di tingkat Asia dan dunia.

Selama beberapa tahun terakhir, industri movie Indonesia mengalami perkembangan pesat dengan peningkatan jumlah produksi, ekspansi pasar domestik, dan pencapaian di beragam pagelaran internasional. Hingga akhir 2024 lalu, jumlah penonton movie Indonesia mencapai rekor tertinggi dengan lebih dari 81 juta orang, apalagi melampaui jumlah penonton movie impor. Ini adalah bukti bahwa movie kita semakin menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Meski kesempatan besar terbuka, industri movie Indonesia tetap menghadapi tantangan. Akses pembiayaan nan terbatas, pengedaran dunia nan belum luas, dan ekosistem nan belum sepenuhnya terintegrasi dengan pasar internasional menjadi halangan utama.

Partisipasi Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 ini menjadi upaya konkret untuk menjawab tantangan tersebut dengan memperluas jejaring kerja sama dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri imajinatif di area Asia. Fadli mengatakan Indonesia kudu aktif membuka kesempatan kerja sama lintas negara.

"Melalui forum ini, kita mau membangun aliansi strategis dengan pelaku industri movie global, menarik investasi, dan memastikan bahwa movie Indonesia mempunyai jalur pengedaran nan lebih luas," jelas Fadli.

Didukung oleh Telkom Metra, Indonesia juga bakal menampilkan Indonesia Pavilion dalam forum ini. Paviliun ini menjadi platform bagi 14 rumah produksi dan pemilik konten nan menawarkan lebih dari 100 proyek movie dan konten siap jual kepada distributor, investor, serta platform dunia seperti Netflix, Amazon Prime, dan Disney+. Fadli juga dijadwalkan bakal membuka sesi seminar berjudul 'Ready to Connect: Indonesia's Diversity Fuels Creative Global Partnerships'.

Ia bakal menekankan gimana keanekaragaman budaya Indonesia menjadi kekuatan utama dalam mendukung pertumbuhan budaya populer, termasuk film. Dengan populasi lebih dari 270 juta penduduk, pasar domestik Indonesia menjadi landasan kuat bagi ekspansi internasional, sementara kekayaan narasi dari beragam wilayah membuka kesempatan untuk produksi konten nan relevan secara global.

Fadli juga bakal berjumpa dengan beragam pemangku kepentingan regional dan internasional, termasuk Asian Film Alliance Network (AFAN), Hong Kong Trade Development Council, FINAS Malaysia, dan Red Sea Souk alias Jeddah Film Market. Di sela kunjungannya, dia juga bakal melakukan pertemuan dengan organisasi diaspora Indonesia di Hong Kong, memperkuat keterlibatan masyarakat dalam diplomasi budaya.

Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam memfasilitasi dan membangun ekosistem industri budaya nan lebih kuat dan kompetitif. HK Filmart 2025 menjadi momentum untuk memastikan bahwa kebijakan ini mendapatkan support dari mitra dunia dan dapat dieksekusi secara konkret. Fadli memastikan movie Indonesia tidak hanya menjadi kejadian domestik, tetapi juga mempunyai panggung di tingkat dunia.

"Dengan strategi nan tepat, kita bisa menjadikan Indonesia sebagai hub industri movie di Asia, apalagi dunia," tegas Fadli.

Dengan kesempatan investasi nan semakin terbuka dan support pemerintah nan terus diperkuat, partisipasi Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 ini diharapkan menjadi langkah maju dalam memperkuat industri movie nasional di kancah global. Tidak hanya memperluas jangkauan movie Indonesia ke pasar internasional, langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekosistem perfilman nan lebih mandiri, berkekuatan saing, dan berkelanjutan.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu