ARTICLE AD BOX

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 53 kali gempa vulkanik Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, pada periode 1-10 Januari 2025.
"Pada periode tersebut juga terekam sebanyak 54 kali gempa embusan, satu kali gempa Tornillo, 28 kali gempa hybrid/fase banyak, 24 kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa tektonik lokal, dan 143 kali gempa tektonik jauh serta tiga kali gempa tremor menerus," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid AN, Senin (13/1).
Kendati cukup banyak, Muhammad Wafid mengatakan, berasas info pengamatan visual, aktivitas vulkanik Gunung Karangetang menunjukkan penurunan. Secara visual, di sekitar gunung juga tidak teramati adanya perubahan morfologi berupa guguran alias kondisi lainnya.
Kemudian, kejadian embusan tampak tetap fluktuatif. Hal ini diakibatkan dari pelepasan gas nan tetap ada, serta terukur curah hujan sebanyak 271,53 milimeter. Pengamatan visual terhadap tinggi kolom asap dominan tinggi sekitar 100 meter di atas puncak, kondisi kawah utara belum menunjukkan adanya perubahan nan signifikan, api tak bersuara di atas kubah tetap tampak setinggi 25-400 meter.
Dalam laporan nan dibagikan dalam grup percakapan "Info Gunung Api Sitaro' disebutkan rekaman gempa menunjukkan adanya penurunan. Kegempaan didominasi gempa permukaan, ialah gempa embusan nan tiap hari terekam umumnya lima kejadian per hari, gempa vulkanik didominasi gempa vulkanik dalam terekam sebanyak lima kejadian per hari, sedangkan gempa guguran nan merupakan indikasi terjadinya erupsi efusif tidak terjadi.
Selanjutnya, potensi ancaman bahaya, ialah akumulasi material hasil erupsi efusif nan berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava ke bagian hilir, sehingga perlu kewaspadaan masyarakat nan tinggal di sekitarnya, masyarakat nan bakal melintasi lembah/sungai tersebut, serta perlu mewaspadai lahar di waktu hujan.
Kementerian ESDM menyebut berasas hasil pertimbangan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang diturunkan dari level III (siaga) menjadi level II (waspada) terhitung sejak 11 Januari pukul 18:00 WITA. (Ant/Z-11)