ARTICLE AD BOX

MENJAGA asupan kalori nan cukup selama kehamilan merupakan langkah krusial untuk memastikan kesehatan janin dan mencegah akibat bayi lahir dengan berat badan rendah.
Hal ini disampaikan master ahli obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Indonesia Muhammad Fadli.
“Jika kebutuhan kalori ibu tidak terpenuhi, kemungkinan besar janin bakal lahir dengan berat badan rendah alias mengalami gangguan pertumbuhan,” ujar Fadli dalam wawancara, Senin (13/1).
Panduan Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Fadli menjelaskan bahwa ibu hamil dengan indeks massa tubuh (BMI) normal idealnya mengalami peningkatan berat badan sekitar 12-16 kilogram selama sembilan bulan kehamilan.
Pada trimester pertama, ibu mengandung tidak memerlukan tambahan kalori dan bisa mempertahankan pola makan seperti sebelum hamil.
Namun, saat memasuki trimester kedua (usia kehamilan di atas 14 minggu), ibu mengandung memerlukan tambahan sekitar 400 kalori per hari untuk mendukung perkembangan janin.
Pada trimester ketiga, kebutuhan ini meningkat menjadi sekitar 500 kalori tambahan per hari.
Penambahan kalori ini kudu disesuaikan dengan BMI ibu agar berat badan tidak meningkat secara berlebihan, nan bisa berakibat negatif pada kesehatan ibu dan janin.
Pentingnya Pemantauan Perkembangan Janin
Fadli juga menekankan pentingnya pemeriksaan rutin menggunakan ultrasonografi (USG) untuk memantau berat badan janin dan aspek-aspek lainnya, seperti lingkar kepala, perut, dan paha. Pertumbuhan janin nan sehat ditandai dengan kenaikan berat badan sekitar 150 gram per minggu dan aktivitas aktif di dalam kandungan.
“Janin dikatakan mini jika pertumbuhan berat badannya berada di bawah persentil ke-10. Sebaliknya, jika berat badan janin berada di atas persentil ke-90, janin dianggap terlalu besar. Selain itu, USG juga dapat membantu memantau aliran darah, volume cairan ketuban, dan aktivitas janin,” jelas Fadli.
Tanda Kehamilan Sehat
Kehamilan nan sehat biasanya ditandai dengan aktivitas janin nan aktif. Jika janin tidak bergerak aktif, perihal ini dapat menjadi tanda adanya gangguan pada plasenta alias aliran darah, serta kemungkinan janin mengalami hipoglikemia (kekurangan gula).
Memenuhi kebutuhan kalori sesuai tahap kehamilan dan rutin memeriksakan kondisi janin merupakan langkah krusial untuk memastikan kelahiran bayi nan sehat.
Konsultasikan kebutuhan kalori dan perkembangan kehamilan Anda dengan tenaga medis ahli untuk hasil terbaik. (Z-10)