Icw Laporkan Dugaan Doxing Peneliti Seusai Kritik Jokowi Soal Nominasi Tokoh Terkorup

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
ICW Laporkan Dugaan Doxing Peneliti seusai Kritik Jokowi soal Nominasi Tokoh Terkorup ICW Laporkan Dugaan Doxing Peneliti seusai Kritik Jokowi soal Nominasi Tokoh Terkorup(medcom/Siti Yona)

INDONESIA Corruption Watch (ICW) melaporkan dugaan tindakan doxing yang dialami peneliti Diky Anandya ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Laporan diterima dan teregister dengan nomor LP/B/17/I/2025/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 13 Januari 2024.

ICW menilai telah terjadi pelanggaran Pasal 67 Undang-Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Peneliti ICW Tibiko Zabar menyebut tindakan doxing itu terjadi setelah menyampaikan kritik mengenai nama Presiden RI ke-7 Joko Widodo masuk dalam nominasi tokoh terkorup jenis OCCRP.

"Naif kalo kita bilang tidak ada kaitan dengan komentar ICW mengenai nominasi Jokowi sebagai salah satu Presiden terkorup berasas OCCRP," katanya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin, 13 Januari 2025.

Sebab, kata dia, tak lama ada pernyataan dari ICW, langsung ada tindakan jawaban berupa pengungkapan info pribadi. Tibiko menduga tindakan penyebaran info pribadi itu sengaja dilakukan oleh pihak tertentu untuk mengaburkan pesan alias kritik nan disampaikan Diky selaku peneliti ICW.

"Sebab apa? Kami memandang ini ada tren kerap kali berulang, ketika masyarakat sipil melayangkan kritik kemudian bersambut ada upaya doxing dan serangan digital lain," jelasnya.

ICW menyertakan sejumlah peralatan bukti dalam laporan ini. Mulai dari tangkapan layar info pribadi nan disebarluaskan di media sosial, info kependudukan korban, hingga isi ancaman terhadap korban lewat pesan singkat.

Tibiko menyebut selain penyebaran info pribadi dan kontak korban, ada pula pesan dengan nada ancaman nan diterima peneliti ICW tersebut. Bahkan, kata dia, tidak sedikit ancaman nan disampaikan menyangkut nyawa korban.

"Kami juga diancam untuk kemudian dihilangkan nyawanya kemudian juga ada kata-kata intimidatif menggunakan kata kasar nan dilakukan melalui nomor tidak dikenal," tuturnya.

Meski demikian, Tibiko tidak menyebut spesifik sosok nan dilaporkan diduga telah melakukan doxing. Namun, dia menyebut pelaporan konsentrasi pada peristiwa penyebaran info pribadi terhadap korban.

"Kami tentu tidak terfokus melaporkan akun tertentu begitu ya tapi kami menyertakan peristiwa doxing itu. Siapa pemilik akunnya nan mengunggah konten data-data pribadi miliki pengguna kami, kami rasa ranahnya penyidik," pungkasnya. (P-5)