ARTICLE AD BOX
PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah negosiasi untuk penambahan kuota petugas haji asal Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi. Sebab, jumlah kuota petugas haji dari Indonesia berkurang untuk pelenggaraan ibadah haji 2025.
"Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan dan sukses bermusyawarah mengenai dengan petugas ini," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief dalam Rapat Dengar Pendapat seputar Haji 2025 nan digelar oleh Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 Hijriah/2025 Masehi Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/1).
Menurut Hilman, upaya penambahan jumlah petugas haji itu perlu dilakukan lantaran idealnya jamaah haji Indonesia memerlukan sebanyak 4.200 petugas haji seperti pada Haji 2024.
"Jumlah tersebut belum mencapai tahap ideal kita nan biasanya sampai 4.200 petugas," imbuh dia.
Dalam rapat berbareng Komisi VIII DPR RI, Senin (30/12), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah menyampaikan bahwa pihaknya bakal terus mengupayakan penambahan jumlah kuota petugas haji seperti tahun-tahun sebelumnya, mengingat jumlah jamaah haji nan kudu dilayani sebanyak 221 ribu orang.
"Jumlah tersebut -kuota petugas haji- itu belum mencapai tahap ideal mengingat jamaah haji nan kudu dilayani sebanyak 221.000 orang. Karena itu kami bakal terus berupaya agar mendapatkan tambahan kuota petugas sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," terang Nasaruddin Umar.
Pertimbangannya rata-rata jamaah haji Indonesia nan sudah tua sehingga memerlukan pendampingan dalam menjalankan ibadah haji. Menurut dia, pendampingan paling tepat adalah petugas dari Indonesia lantaran persamaan bahasa dan mengetahui riwayat penyakit para jamaah haji. (Ant/H-3)