Kabar Terkini Dari Wacana Pertemuan Prabowo Dan Megawati

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Mencuat wacana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. PDIP meminta wacana pertemuan kedua tokoh ini tidak dipersepsikan untuk berkoalisi.

Seperti diketahui, Megawati sebelumnya mengungkap tidak sedikit pihak nan beranggapan hubungannya dengan Prabowo sedang tidak baik-baik saja. Megawati menepis itu.

"Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia itu wah kayaknya musuhan alias apa, nggak, nggak," kata Megawati saat menyampaikan pidato politiknya di HUT PDIP nan digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Megawati itu pun langsung disambut tepuk tangan kader PDIP. Megawati mengaku sempat berbincang dengan Prabowo mengadukan soal anak buahnya.

"Lah, tapi saya bilang, 'Mas, kita kan boleh dong, saya ketua umum, Anda ketua umum, jika Anda dibegitukan, memandang anak buah Anda dibegitukan, apa rasanya sebagai ketua umum, pasti emosi kita sama," kata Megawati disambut tepuk tangan hadirin.

Megawati juga mengungkit Prabowo sangat senang dengan nasi goreng buatannya. Bahkan, katanya, Prabowo sempat memintanya memasak nasi goreng lagi.

"Bukan sombong, padahal dia senang saya masakin nasi goreng," kata Megawati.

Kendati demikian, kata Megawati, permintaan itu belum dipenuhi. Dia berkelakar saat ini suasana hatinya sedang tidak enak.

"Sudah lama ada nan ngomong, 'Ibu ada nan sudah minta goreng', euhh... minta nasi goreng, saya lagi mumet, anak-anakku banyak nan nggak jadi," kata Megawati.

Kata PDIP soal Wacana Megawati Bertemu Prabowo

Aria Bima. (Dwi/librosfullgratis.com) Foto: Aria Bima. (Dwi/librosfullgratis.com)

Politisi PDIP Aria Bima meminta tidak dipersepsikan untuk berkoalisi jika nantinya pertemuan itu terjadi. Dia mengatakan biarlah nantinya pertemuan itu melangkah natural saja.

"Cuma pertemuan kedua beliau, saya menangkap jangan dikerangkakan, jangan dikerangkakan dalam kerangka mau koalisi. Berikan kesempatan pertemuan kedua beliau nan original, tidak usah didesain, tidak usah terlalu dikonstruksikan untuk masuk kabinet misalnya," kata Aria di area GBK, Jakarta, Minggu (12/1).

Aria melanjutkan, Megawati tidak ada hambatan psikologis untuk berjumpa dengan Prabowo. Keduanya, menurut dia, saling berkawan dengan diplomasi nasi goreng.

Ada sejarah mengenai nasi goreng antara Prabowo dan Megawati. Megawati pernah memasak nasi goreng untuk Prabowo. Momen itu terjadi saat Prabowo bersilaturahmi ke kediaman Megawati di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) silam.

Saat itu, Prabowo memuji masakan Megawati. Prabowo mengaku menyukai nasi goreng tersebut. Pertemuan itu terjadi di tengah memanasnya situasi antara Megawati dan Prabowo nan berada di kubu berbeda kala Pemilu 2019 lalu. Megawati usai pertemuan tersebut, menegaskan diplomasi politik nasi goreng dengan Prabowo. Dia menegaskan politikus wanita punya kelebihan lantaran bisa berkompromi lewat masakan.

"PDI Perjuangan Ibu Mega kemarin jelas ya, jika pertemuan Ibu Mega dan Pak Prabowo, prinsipnya Ibu Mega tidak ada hambatan psikologis secara pribadi. Mereka bersahabat," tuturnya.

PDIP Yakin Pertemuan Akan Berlangsung

 Adrial/librosfullgratis.com Foto: Aria Bima PDP. Foto: Adrial/librosfullgratis.com

Aria meyakini pertemuan kedua tokoh bangsa itu bakal berlangsung. Dukungan PDIP kepada pemerintahan Prabowo juga bakal diberikan dalam corak kritis.

"Menurut saya, saya percaya pasti bakal ketemu. Kalau pertemuan itu terjadi, maka ada pertalian jiwa dan pertalian pikiran antara Ibu Mega dan Pak Prabowo," kata dia.

"Kritis pasti konstruktif. Kritis PDI Perjuangan pasti argumentatif. Kritis PDI Perjuangan pasti memberikan persandingan-persandingan solusi. Intinya PDI Perjuangan bakal mendukung Pak Prabowo dengan langkah nan betul dari pandang Pancasila, NKRI dan kepentingan rakyat," tambahnya.

Apakah PDIP bakal masuk koalisi pemerintah alias menjadi oposisi? Aria mengatakan perihal tersebut bakal dibahas di kongres partai. Ia menilai kecenderungan PDIP bakal berada di luar pemerintahan.

"Tetapi demi suasana kerakyatan nan sehat ada kecenderungan PDI bakal memberikan support di luar pemerintahan agar kegunaan check and balance di Parlemen terutama itu melangkah dengan baik," sebutnya.

(whn/whn)