ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5094362/original/061999500_1736848066-Ilustrasi_-_Guus_Hiddink__Dick_Advocaat__Bert_van_Marwijk__Leo_Beenhakker_copy.jpg)
librosfullgratis.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri bahwa Belanda selalu menjadi daya tarik tersendiri di bumi sepak bola. Meski Negeri Kincir Angin tak pernah keluar sebagai juara Piala Dunia, ada banyak insan sepak bola nan lahir dari sana.
Tiap dekade, rasanya figur bola dari Belanda selalu menghiasi gegap gempita sepak bola dunia. Kiper, bek, hingga striker, setiap posisi selalu lahir pesepak bola andal nan jadi jagoan di klubnya masing-masing.
Tak terkecuali, sosok pembimbing nan sering dipercaya untuk menahkodai tim-tim ternama. Belanda juga terkenal dengan style sepak bola Total Football. Dalam bahasa Belanda dikenal sebagai totaalvoetbal, adalah sebuah strategi permainan sepak bola nan memungkinkan semua pemain untuk berganti posisi secara konstan.
Taktik ini menekankan elastisitas dan keahlian setiap pemain untuk berkedudukan sebagai penyerang dan memperkuat secara bersamaan. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh klub Ajax Amsterdam pada akhir 1960-an dan diadopsi oleh Timnas Belanda pada Piala Dunia 1974, nan menjadikannya karakter unik permainan tim Oranje.
Namun tentu saja setiap pembimbing dari Belanda mempunyai style bermain masing-masing. Akan tetapi, karakter unik style permainannya memiliki basic nan sama, ialah menyerang. Lantas, gimana kiprah pembimbing asal Belanda nan menangani tim nasional di Asia? Akankah Patrick Kluivert sukses berbareng Timnas Indonesia?
Yuk gabung channel whatsapp librosfullgratis.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Guus Hiddink
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4026321/original/039018600_1652877017-000_SAPA980629626340.jpg)
Guus Hiddink adalah pembimbing asal Belanda nan dikenal luas lantaran keberhasilannya dalam mengelola tim nasional di Asia, terutama Timnas Korea Selatan.
Hiddink ditunjuk sebagai pembimbing Timnas Korea Selatan pada tahun 2001, menjelang Piala Dunia 2002 nan diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang. Di bawah kepemimpinannya, Korea Selatan tampil mengejutkan dengan mencapai semifinal, nan merupakan pencapaian terbaik mereka dalam sejarah Piala Dunia hingga saat ini.
Hiddink sukses membawa tim ini mengalahkan beberapa tim unggulan, termasuk Portugal dan Spanyol, dalam perjalanan mereka ke semifinal.
Kiprah Guus Hiddink di Asia, khususnya dengan Timnas Korea Selatan, menunjukkan gimana seorang pembimbing dapat mengubah arah sebuah tim melalui strategi efektif dan pendekatan inovatif. Keberhasilannya dalam membawa Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002 tetap menjadi tonggak sejarah nan dikenang hingga kini.
Dick Advocaat
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3989039/original/048775700_1649392062-000_DV2104770.jpg)
Dick Advocaat adalah pembimbing asal Belanda nan mempunyai pengalaman luas dalam melatih tim nasional di beragam negara, termasuk di Asia.
Advocaat ditunjuk sebagai pembimbing kepala Timnas Irak pada Agustus 2021, dengan angan dapat membawa tim tersebut lolos ke Piala Dunia 2022. Namun, masa jabatannya hanya berjalan singkat, berhujung pada November 2021 setelah dia mengundurkan diri.
Selama enam pertandingan, Advocaat tidak sukses meraih satu pun kemenangan, mencatatkan tiga hasil seri dan tiga kekalahan12. Tim Irak berada di posisi kedua terbawah Grup A kualifikasi Asia, terpaut jauh dari tempat nan memungkinkan untuk lolos ke putaran final Piala Dunia.
Sebelum melatih Irak, Advocaat mempunyai pengalaman nan luas dalam melatih tim di Eropa dan Asia. Ia pernah menangani Timnas Uni Emirat Arab dan mempunyai catatan sukses di klub-klub Eropa seperti PSV Eindhoven dan Rangers FC.
Kiprah Dick Advocaat di Asia, khususnya dengan Timnas Irak, menunjukkan tantangan nan dihadapi pembimbing berilmu ketika menangani tim nan sedang dalam proses transisi. Meskipun masa jabatannya singkat dan tidak sukses mencapai tujuan nan ditetapkan, pengalamannya tetap menjadi bagian krusial dari sejarah sepak bola Irak.
Bert van Marwijk
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3476949/original/022571300_1623205893-000_1MR0DO.jpg)
Bert van Marwijk adalah pembimbing asal Belanda nan mempunyai pengalaman signifikan di sepak bola Asia, terutama dalam perannya sebagai pembimbing Timnas Uni Emirat Arab (UEA).
Van Marwijk pertama kali ditunjuk sebagai pembimbing UEA pada tahun 2019. Di bawah kepemimpinannya, tim ini menunjukkan performa nan cukup baik, termasuk sukses meraih kemenangan dalam beberapa pertandingan melawan tim-tim dari Asia Tenggara. Ia dikenal mempunyai rekor positif setiap kali menghadapi wakil dari area tersebut.
Meskipun awalnya sukses, van Marwijk mengalami masa susah nan berujung pada pemecatannya dari bangku pembimbing UEA pada tahun 2021 setelah hasil jelek di kualifikasi Piala Dunia 2022. Ia dihadapkan pada tekanan untuk meningkatkan performa tim, tetapi tidak dapat memenuhi angan tersebut.
Setelah pemecatan tersebut, van Marwijk kembali ditunjuk sebagai pembimbing UEA pada tahun 2023. Kembalinya dia ke posisi ini menunjukkan kepercayaan federasi sepak bola UEA terhadap kemampuannya untuk membangun kembali tim dan mencapai kesuksesan di level internasional.
Kiprah Bert van Marwijk di Asia, khususnya dengan Timnas Uni Emirat Arab, mencerminkan perjalanan seorang pembimbing nan menghadapi tantangan dan peluang. Meskipun mengalami masa susah nan berujung pada pemecatan, kembalinya dia ke tim menunjukkan bahwa dia tetap dianggap sebagai sosok krusial dalam pengembangan sepak bola di area ini.