Kode Kejutan Anies Dan Ahok Di 2025

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, mengaku bakal memberi kejutan pada 2025. Keduanya meminta semua pihak menunggu tanggal mainnya.

Hal itu disampaikan Ahok dan Anies setelah mengikuti aktivitas di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024). Keduanya terlihat berkawan dan sempat berbisik-bisik saat aktivitas berlangsung.

Keduanya juga sempat tertawa dan tersenyum bersama. Usai acara, keduanya ditanya soal apa nan dibahas saat bisik-bisik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Ahok ditanyain bisikin apa? Saya bilang bisikannya...," kata Anies sembari memegang Ahok di Balai Kota Jakarta.

Ahok lampau merespons Anies. Ahok mengaku tak mau membocorkan apa nan dibisikkannya kepada saingannya di Pilkada Jakarta 2017 itu.

Bulan depan, tunggu aja," ucap Ahok sembari mendekat ke arah Anies.

"Tunggu, tunggu tanggal mainnya. Nanti dong, kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu ya kudu tunggu dong kita," timpal Anies.

Anies juga menjawab soal hubungannya dengan Ahok. Dia mengatakan hubungannya dengan Ahok baik-baik saja meski pernah berbeda kubu di Pilkada 2017 dan Pemilu 2024.

"Kan kalian nan bikin nggak mesra," ujar Anies sembari tersenyum.

Momen keakraban antara dua mantan Gubernur DKI Jakarta ini menarik perhatian publik. Sebab, keduanya mempunyai riwayat rivalitas politik nan panjang. Bagaimana perjalanan hubungan keduanya?

Berdasarkan info pemberitaan librosfullgratis.com, rivalitas antara Ahok dan Anies dimulai sejak Pilgub Jakarta 2017. Keduanya sama-sama menjadi kontestan di Pilgub Jakarta 2017. Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat dan Anies dengan Sandiaga Uno.

Keduanya kerap saling sindir, baik perihal kebijakan nan diambil Ahok maupun janji politik nan diusung Anies. Saling sindir ini terjadi di panggung debat dan di luar panggung debat.

Misalnya saja mengenai kebijakan reklamasi hingga penggusuran nan dilakukan Ahok saat itu. Di panggung debat calon Gubernur Jakarta pada Januari 2017, Anies menyebut Ahok hanya tegas soal penggusuran.

Setelah itu, Anies sukses memenangi Pilgub 2017. Sedangkan Ahok menjalani masa balasan 2 tahun penjara pada Mei 2017 lantaran terbukti bersalah melakukan penodaan kepercayaan atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berjamu ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Ahok kemudian bebas pada 24 Januari 2019.

Ternyata rivalitas antara keduanya tetap bersambung setelah Ahok bebas dari penjara. Pada tahun 2020, Anies tetap 'menyinggung' nama Ahok setelah keputusannya menerbitkan IMB di Pulau Pantai Maju alias Pulau D dipertanyakan banyak pihak.

Ahok pun tak tinggal diam. Bagi Ahok, Anies hanya pandai bersilat lidah. Ahok pun heran terhadap sikap Anies nan menerbitkan izin mendirikan gedung di pulau reklamasi dengan bersandar pada Pergub Nomor 206 Tahun 2016 nan dibuat pada eranya.

Tak berakhir di situ, rivalitas Ahok dengan Anies tetap begitu terasa. Karena keduanya tetap saling sindir soal kebijakan di Jakarta. Kali ini perihal sistem e-budgeting nan digagasnya.

Anies pun 'menunjuk hidung' sistem anggaran DKI Jakarta saat ini sudah digital tapi tidak smart. Akibatnya, tetap ada masalah penganggaran selama bertahun-tahun. Ahok membalas pernyataan Anies. Menurutnya, sistem e-budgeting melangkah baik jika tidak ada niat melakukan korupsi.

Aksi saling kritik mengenai kebijakan ini tetap terus bersambung di tahun 2020. Dari masalah penanganan banjir hingga perihal pembangunan Kampung Susun Akuarium.

Lalu, kira-kira apa yah kejutan nan bakal diberikan Anies dan Ahok? Saksikan pembahasan komplit hanya di program detikPagi jenis Senin (02/01/2025).

Nikmati terus menu sarapan info unik detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok librosfullgratis.com. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)