Korsel Ubah Struktur Pembatas Beton Di Bandara Usai Tragedi Jeju Air

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Seoul -

Otoritas Korea Selatan (Korsel) bakal mengubah struktur pembatas beton nan digunakan untuk navigasi di seluruh airport nan ada di wilayahnya. Langkah ini diambil menyusul tragedi Jeju Air nan mendarat darurat dan terbakar usai menabrak pembatas beton di Bandara Muan hingga menewaskan 179 orang.

Dalam kejadian pada 29 Desember lalu, sebuah pesawat jenis Boeing 737-800 nan mengudara dari Thailand menuju Muan, Korsel, terpaksa mendarat darurat tanpa roda (belly-landed) dan meledak menjadi bola api setelah menabrak pembatas beton nan ada di ujung landasan bandara.

Pesawat membawa 181 penumpang dan awak ketika kecelakaan itu terjadi. Kecelakaan maut tercatat sebagai musibah penerbangan terburuk nan pernah terjadi di wilayah Korsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perbaikan dianggap perlu termasuk localiser dan fondasinya untuk total sembilan akomodasi di tujuh bandara, termasuk Bandara Muan," demikian pernyataan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (13/1/2025).

Perbaikan alias perubahan juga bertindak untuk bandara-bandara internasional di kota Jeju dan Gimhae.

Para penyelidik Korsel, berbareng dengan penyelidik Amerika Serikat (AS), tetap menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

Perhatian publik terfokus pada beberapa dugaan penyebab, namun muncul pertanyaan besar soal kenapa ada pembatas beton di ujung landasan, nan disebut sebagai localiser dan digunakan untuk membantu pesawat menavigasi pendaratannnya.

Pembatas beton di Bandara Muan dituding memperburuk kecelakaan tersebut.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.