ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Insiden penabrakan massal di tempat umum kembali melanda Eropa. Kali ini, sasarannya adalah Pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman, Jumat (20/12/2024).
Dalam kejadian ini, empat wanita dan seorang anak laki-laki berumur 9 tahun tewas. Selain itu, tercatat ada 200 orang nan terluka setelah kejadian tersebut.
Berikut kebenaran dan kronologi kejadian tersebut sebagaimana dikutip The Associated Press.
Kronologi
Seorang saksi berjulukan Thi Linh Chi Nguyen memaparkan bahwa awalnya mendengar bunyi keras tepat setelah pukul 7 malam pada hari Jumat. Kemudian dia memandang sebuah mobil melaju kencang melewati pasar. Orang-orang berteriak dan seorang anak terlempar ke udara oleh mobil itu.
Wanita 34 tahun asal Vietnam itu kemudian memandang mobil itu keluar dari pasar dan berbelok ke kanan ke jalan Ernst-Reuter-Allee. Namun laju mobil berakhir di halte trem jalan tersebut dan tersangka ditangkap.
Pasar Natal dikelilingi oleh penghalang beton nan dirancang untuk mencegah serangan, tetapi ada celah nan tersisa untuk akses darurat, cukup lebar agar mobil bisa melaju kencang.
Area pasar dibuka kembali pada hari Minggu, dan masyarakat melangkah perlahan di antara gerai makanan, minuman, dan kerajinan nan tutup. Di dekatnya, orang-orang berakhir untuk menyalakan lilin alias meletakkan kembang di tugu peringatan darurat nan sedang dibangun.
Korban
Polisi mengatakan korban tewas adalah empat wanita berumur 45, 52, 67, dan 75 tahun, serta seorang anak laki-laki berumur 9 tahun. Bocah tersebut diidentifikasi sebagai André Gleissner oleh petugas pemadam kebakaran di wilayah Elm-Asse.
Pihak berkuasa mengatakan 200 orang terluka, termasuk 41 orang dalam kondisi serius. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit di Magdeburg, nan berjarak sekitar 130 kilometer di sebelah barat Berlin, dan sekitarnya.
Pelaku
Jaksa penuntut mengatakan tersangka, seorang master Saudi berumur 50 tahun, sedang diselidiki atas dugaan pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan penganiayaan fisik. Dalam sidang tertutup pada Sabtu malam, seorang pengadil memerintahkan agar dia ditahan sembari menunggu kemungkinan dakwaan.
Beberapa media Jerman mengidentifikasi tersangka sebagai Taleb A., merahasiakan nama belakangnya sesuai dengan undang-undang privasi. Ia dilaporkan bekerja sebagai bahwa ahli psikiatri dan psikoterapi. Ia telah tinggal di Jerman sejak 2006 dan berpraktik sebagai master di Bernburg, sekitar 40 kilometer di Selatan Magdeburg.
Akun X milik tersangka menggambarkannya sebagai mantan Muslim. Akun itu dipenuhi dengan cuitan nan berfokus pada tema anti-Islam dan kritik terhadap kepercayaan tersebut, sembari membagikan ucapan selamat kepada Muslim nan meninggalkan agamanya.
Ia juga mengkritik otoritas Jerman, dengan mengatakan bahwa mereka kandas melakukan cukup banyak perihal untuk memerangi 'Islamisasi Eropa'. Ia juga menyuarakan dukungannya terhadap partai sayap kanan dan anti-imigran Alternative for Germany (AfD).
Motif
Jaksa penuntut mengatakan motifnya mungkin adalah 'ketidakpuasan dengan perlakuan terhadap pengungsi Saudi di Jerman'. Hal ini didapatkan setelah interogator menganalisis komputer, perangkat seluler, dan bukti-bukti lain milik tersangka.
Badan intelijen mengatakan bahwa mereka semakin sering memandang penyerang dengan campuran kepercayaan dan motivasi nan membingungkan. Kepala badan intelijen domestik Inggris MI5, Ken McCallum, mengatakan pada bulan Oktober bahwa "label langsung seperti 'terorisme Islam' alias 'sayap kanan ekstrim' tidak sepenuhnya mencerminkan beragam kepercayaan dan ideologi nan kita lihat.
Ada pertanyaan nan belum terjawab tentang apa nan diketahui pihak berkuasa tentang tersangka. Kepala Kantor Polisi Kriminal Federal, Holger Münch, mengatakan bahwa lembaga tersebut, nan setara dengan FBI di Jerman, menerima peringatan dari Arab Saudi pada bulan November 2023, tetapi informasinya tidak spesifik.
"Tersangka memublikasikan sejumlah besar unggahan di internet,berhubungan dengan beragam pihak berkuasa dan melakukan penghinaan dan apalagi ancaman, tetapi tidak diketahui melakukan kekerasan," tuturnya.
Kantor Federal Jerman untuk Migrasi dan Pengungsi juga mengakui telah menerima peringatan tentang tersangka tahun lalu.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadapi kritik tentang kelalaian keamanan nan memungkinkan terjadinya serangan itu. Ia nampak dicemooh oleh beberapa orang nan lewat selama kunjungan ke Magdeburg pada hari Sabtu.
Dampak Serangan
Kekerasan tersebut mengguncang seluruh Jerman. Hal ini mendorong beberapa kota di Negeri Rhein itu untuk membatalkan pasar Natal akhir pekan mereka sebagai tindakan pencegahan, dan sebagai corak solidaritas atas kejadian di Magdeburg. Berlin tetap membuka pasarnya tetapi meningkatkan kehadiran polisi.
Jerman telah mengalami beberapa serangan ekstremis dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan pisau nan menewaskan tiga orang dan melukai delapan orang di sebuah pagelaran di kota Solingen di wilayah barat pada bulan Agustus.
Serangan hari Jumat terjadi delapan tahun setelah seorang ekstremis Islam menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin, menewaskan 13 orang dan melukai banyak lainnya. Serangan tersebut telah menyebabkan kota-kota meningkatkan keamanan di pasar Natal dan acara-acara lainnya.
Aksi kekerasan massal nan dilakukan kebanyakan para imigran ini membikin migrasi kemungkinan bakal tetap menjadi rumor utama saat penduduk Jerman bersiap menghadapi pemilihan umum lebih awal pada tanggal 23 Februari.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman, 2 Orang Tewas
Next Article Jerman Tiba-Tiba Larang Pusat Studi Islam