ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, turun langsung ke satu desa di Bali, Sabtu (21/12/2024), untuk memonitor dan mengecek langsung kondisi Keluarga Risiko Stunting di wilayah tersebut, khususnya mengenai dengan program Gerakan Orang Tua Asih Cegah Stunting (Genting).
Meski Bali terendah dalam kasus stunting, Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tetap menjadi lokus kunjungan menteri Wihaji, lantaran ditengarai Menteri tetap ada satu dua anak balita stunting nan belum termonitor.
"Kunjungan kami untuk memastikan (pelaksanaan) program (stunting di lapangan). Karena menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi," ujar menteri Wihaji dalam aktivitas Kolaborasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Bersama Mitra Kerja Tahun 2024.
Kegiatan nan dihadiri Pj. Gubernur Bali dan pejabat pusat dan wilayah terkait, menteri Wihaji mengatakan, dalam penyelenggaraan program Genting tidak boleh ada satu balita maupun ibu mengandung nan terindikasi stunting terlewatkan mendapat intervensi. "Bukan masalah jumlah, tapi perlu keadilan. Alhamdulilah, tokoh budaya dan pejabat, termasuk seluruh bupati di Bali sepakat menjadi orang tua asuh dari salah satu anak asuh nan masuk dalam family akibat stunting," urai menteri Wihaji.
Salah satu kunci keberhasilan nan membawa Bali, termasuk Bangli, terdepan dalam penanganan stunting adalah gotong royong. "Di Bangli bagus. Ditangani keroyokan, kerjasama gotong royong, saling bantu," ungkap menteri.
Menteri Wihaji menegaskan negara tetap datang menangani stunting, di antaranya melalui program Genting. "Tapi tidak semuanya bisa dicover oleh negara. Kita konsepnya pentahelix. Di negara-negara maju juga sama, pentahelix, kerjasama antar stakeholder. nan tidak tercover negara, dibantu oleh orang tua asuh. Jangan sampai ada penduduk negara tidak disentuh," Wihaji menandaskan.
Ia juga mengemukakan bahwa dalam program Genting Kemendukbangga/BKKBN menyasar 1 juta anak asuh sepanjang waktu ke depan, sembari memonitor dan melakukan evaluasi. "Kami tetap berasas Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kita presisikan dan disiplinkan. Presisi artinya tepat sasaran. Sangat rigid, alamat, nama, provinsinya di mana, diketahui melalui info nan ada," ujar Menteri.
Program Genting ini juga terinspirasi dari prinsip Tri Hita Karana ialah falsafah hidup tradisional Bali nan mengajarkan agar manusia menjaga hubungan selaras dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lingkungan. Ini juga mempengaruhi kesehatan masyarakat Bali dengan nomor prevalensi stunting terendah di Indonesia.
Menteri Wihaji berbareng rombongan juga mengunjungi secara langsung dua family akibat stunting di desa tersebut. Dialog menteri berjalan penuh kekeluargaan dengan family I Wayan Sariawan. Selanjutnya menteri juga mengunjungi family I Komang Budiarta.