ARTICLE AD BOX

WARGA Desa Koto Bangun, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sutarji telah menekuni pengepulan lidi serut dari pelepah kelapa sawit sejak 2014. Mulanya, volume nan digarapnya hanya beberapa ton per bulan, sekarang sudah mencapai lima ton per minggu. Kini, lidi serut Sutarji sudah dipasarkan para bandar sampai ke Pakistan, India, dan Tiongkok.
"Saya sudah melakoni upaya ini selama 12 tahun, saya mendapat ridho dan keberkahan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari upaya ini. Itu semua berkah angan dari orangtua," kata Sutarji nan ditemui di Kampar, Sabtu (15/3).
Sebelumnya dia merasa sangat putus asa, lantaran dari sekian banyak upaya dan upaya nan dilakoninya berhujung mengenaskan, merugi hingga mengalami kebangkrutan. Ditambah lagi rumah tempat tinggalnya lenyap dilahap api.
"Saat itu, upaya saya bangkrut, mulai upaya kebun sawit, menjadi kontraktor dan upaya lainnya gagal, apalagi rumah saya terbakar. Tanah kebun sawit nan digadaikan ke tetangga rupanya sertifikatnya digelapkan, hancur sudah hidup saya," ujarnya.
Sapu lidi ini dikumpulkan dari para petani sawit sekaligus membantu upaya mikro mini dan menengah masyarakat. Per kilogram dibeli seharga Rp4 ribu sampai Rp5 ribu. Kemudian dilansir di penyimpanan untuk proses selanjutnya dijemur hingga kering, lampau dibawa ke Medan. Dari upaya itu, dia sudah bisa membangun rumah, penyimpanan dan membeli satu unit kendaraan. Menurut Sutarji alias nan berkawan disapa Goji, saat ini lidi serut sudah banyak saingan lantaran banyak nan menekuni upaya itu.
Ia mengumpulkan helaian lidi dari para petani setiap hari dengan agenda berotasi, berkeliling setiap tempat dua hari sekali untuk diangkut ke penyimpanan miliknya sebanyak 50 ton sampai 100 ton kemudian diproses dengan langkah menjemur hingga kering. Setelah mencapai 7 hingga 10 ton dalam seminggu, sapu lidi itu diantar ke Medan, Sumatra Utara, untuk diserahkan ke bandar nan ada di sana. Lidi-lidi itu kemudian dikirim ke mancanegara seperti Pakistan, India dan Tiongkok juga ke wilayah lainnya.(M-2)