ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri ATR/ Kepala BPN, Nusron Wahid mengatakan sebanyak 32 situ di wilayah Bekasi dan Bogor, Jawa Barat, telah hilang. Situ nan lenyap tersebut nantinya bakal dikembalikan fungsinya sebagai wilayah resapan air.
Hal itu disampaikannya saat rapat koordinasi tanah dan pengendalian banjir berbareng Menteri PUPR dan sejumlah kepala wilayah di Jawa Barat, nan digelar di Jakarta, Senin (17/3). Dalam kesempatan itu, Nusron menjelaskan beberapa langkah nan bakal ditempuh untuk mencegah musibah kembali terjadi.
"Langkah pertama adalah penertiban seluruh badan sungai dan sempadan sungai nan ada. Jika di area tersebut sudah ada gedung dengan dasar kewenangan nan sah, maka bakal dilakukan pengadaan tanah dan tukar rugi sesuai dengan penilaian nan dilakukan oleh pihak berwenang," kata Nusron, melalui keterangan tertulis Pemkab Bogor, Selasa (18/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan info sementara, menunjukkan ada sekitar 120 rumah di bantaran Sungai Bekasi. Terhadap ratusan rumah tersebut, bakal dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Bagi nan tidak mempunyai dasar hak, bakal dilakukan pendekatan nan manusiawi dengan prinsip kemanusiaan, memastikan tidak ada tindakan semena-mena terhadap penduduk setempat," bebernya.
Langkah kedua nan dilakukan ialah penertiban sempadan situ dan revitalisasi. Revitalisasi dilakukan terhadap situ nan sudah hilang.
"Berdasarkan info sementara, ada sekitar 32 situ di wilayah Bekasi dan Bogor nan telah hilang. Situ-situ nan dulunya diklaim sebagai tanah timbul bakal dikembalikan ke kegunaan semula," ungkapnya.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem serta mengurangi potensi musibah alam akibat perubahan tata ruang," lanjut dia.
Langkah ketiga, lanjut Nusron, merevitalisasi sistem irigasi dan pembangunan bendungan. Menurutnya, pembangunan tersebut perlu ada pengadaan tanah melalui proses penetapan letak (penlok), nan ditetapkan oleh gubernur.
"Penlok diperkirakan dapat selesai pada pertengahan bulan April, sementara pengadaan tanah bakal selesai pada akhir Mei. Proses pembangunan, baik itu untuk normalisasi sungai, tanggul, sempadan sungai, revitalisasi situ, maupun irigasi dan bendungan, diperkirakan dapat dimulai pada bulan Juni mendatang," pungkasnya.
(rdh/zap)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu