Francesco Bagnaia memberi peringatan kepada rivalnya, Jorge Martin, menjelang balapan terakhir di Catalunya. Martin mungkin akan merasa gugup, yang bisa mempengaruhi performanya. Pebalap Pramac ini unggul 24 poin dari Bagnaia, dengan satu seri tersisa di Circuit de Catalunya-Barcelona akhir pekan ini. Situasi ini membuat Martin hanya perlu meraih total 14 poin lagi sebelum mengamankan gelar juara MotoGP pertamanya.
Pecco Bagnaia sendiri pernah mengalami situasi serupa saat menjadi juara MotoGP pada tahun 2022 dan 2023. Terutama dalam pertarungannya dengan Fabio Quartararo dua tahun lalu, Bagnaia merasa sangat gugup di balapan terakhir dan hanya finis kesembilan meskipun sudah cukup untuk memastikan gelar juara dunia.
Bagnaia yakin bahwa Jorge Martin akan merasakan hal yang sama. “Tentu saja,” jawab pebalap Ducati ini ketika ditanya apakah rasa gugup bisa memengaruhi rivalnya. “Bagi Jorge, ini pertama kalinya dia berjuang untuk gelar juara dunia di MotoGP. Jadi aku tahu rasanya, dan aku rasa dia akan berusaha keras dalam balapan ini,” lanjut Bagnaia kepada TNT Sports.
“Namun, terkadang kegugupan bisa membuat Anda menjadi lebih agresif dan membuat kesalahan. Jadi sekarang satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah terus menekan, terus berusaha untuk menang, sambil berharap yang terbaik,” ungkap pebalap berusia 27 tahun itu.
Francesco Bagnaia menyadari bahwa peluangnya untuk menjadi juara sangat kecil, meskipun tidak tertutup. Bagnaia merasa balapan di Catalunya nanti akan lebih sulit dibandingkan saat dia menjadi juara pada awal tahun ini.
“Kita tahu seberapa kuat saya di Barcelona bulan Juni lalu, tapi balapan kali ini akan rumit. Saya pikir kondisi lintasan akan sangat dingin, sehingga mudah untuk melakukan kesalahan. Jadi penting untuk tetap tenang, berusaha menghindari kesalahan, memenangkan kedua balapan, dan terus seperti ini. Itulah satu-satunya cara,” jelasnya.