Casey Stoner mengkritik keputusan Ducati merekrut Marc Marquez ketimbang Jorge Martin. Baginya keputusan itu tak adil buat Martinator. Tim pabrikan Ducati menggaet Marquez untuk MotoGP 2025. The Baby Alien bakal ditandemkan dengan Francesco Bagnaia. Keputusan itu sekaligus menutup pintu buat Jorge Martin promosi ke tim pabrikan. Padahal, rider Spanyol tersebut sudah tampil apik bersama tim satelit Pramac Ducati selama tiga tahun. Martin musim ini bahkan selangkah lagi menuju juara dunia MotoGP 2024. Dia berada di puncak klasemen jelang race terakhir di Barcelona, unggul 24 angka dari Bagnaia. Martin pada akhirnya memilih menyeberang ke pabrikan rival, Aprilia, menggantikan Aleix Espargaro yang pensiun. Keputusan Ducati yang tak mempromosikan Martinator dikecam mantan pebalapnya dan juga eks juara dunia, Casey Stoner.
“Ini akan menjadi hal yang buruk, tetapi akan lebih buruk lagi bagi Martin. Dia sudah menghabiskan bertahun-tahun setia kepada Ducati, telah melakukan upaya luar biasa untuk menjadi satu-satunya yang bersaing dengan Pecco demi memenangkan balapan dan Kejuaraan Dunia, tetapi kemudian kehilangan kesempatan untuk dipromosikan ke tim resmi,” kata Stoner, dikutip dari Marca.
“Saya tidak menganggapnya adil, tetapi sayangnya begitulah cara kerja Ducati. Itulah sebabnya mereka kehilangan begitu banyak pebalap. Ada yang bertanya-tanya mengapa Anda harus meninggalkan motor terbaik, tetapi Anda tidak hanya mengendarai untuk bisnis, Anda balapan untuk gairah dan bersenang-senang.”
“Ketika ada orang yang meninggalkan Anda begitu cepat, Anda menemukan motivasi untuk pergi ke tempat lain. Mereka telah kehilangan pembalap hebat dan tim, kita lihat apa yang terjadi,” Stoner menuturkan.
Casey Stoner, mantan juara dunia MotoGP, memberikan kritik pedas terhadap keputusan Ducati untuk merekrut Marc Marquez daripada Jorge Martin. Menurutnya, hal itu tidak adil bagi Martinator. Ducati, tim pabrikan, memilih untuk mengontrak Marquez untuk musim MotoGP 2025. The Baby Alien akan berpasangan dengan Francesco Bagnaia. Keputusan ini juga berarti menutup peluang bagi Jorge Martin untuk dipromosikan ke tim pabrikan. Padahal, pembalap asal Spanyol itu telah tampil sangat baik bersama tim satelit Pramac Ducati selama tiga tahun. Martin bahkan hampir meraih gelar juara dunia MotoGP 2024. Dia memimpin klasemen sebelum race terakhir di Barcelona, unggul 24 poin dari Bagnaia. Akhirnya, Martin memutuskan untuk pindah ke tim rival, Aprilia, menggantikan Aleix Espargaro yang pensiun. Keputusan Ducati untuk tidak mempromosikan Martinator mendapat kecaman dari Stoner, mantan pebalap dan juara dunia.
“Keputusan ini akan berdampak buruk, terutama bagi Martin. Dia telah setia kepada Ducati selama bertahun-tahun, berusaha keras untuk bersaing dengan Pecco demi meraih kemenangan balapan dan kejuaraan dunia, namun akhirnya kehilangan kesempatan untuk dipromosikan ke tim utama,” ujar Stoner seperti dilansir dari Marca.
“Saya tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang adil, namun sayangnya begitulah cara Ducati beroperasi. Itulah mengapa mereka kehilangan banyak pembalap. Beberapa mungkin bertanya-tanya mengapa seseorang harus meninggalkan motor terbaik, namun balapan tidak hanya tentang bisnis, tapi juga tentang gairah dan kesenangan.”
“Ketika seseorang ditinggalkan begitu cepat, itu bisa menjadi motivasi untuk mencari tempat lain. Mereka telah kehilangan pembalap dan tim yang hebat, kita lihat saja apa yang akan terjadi,” tambah Stoner.