Nasdem Doakan Anies Yang Ingin Buat Ormas: Supaya Warnanya Terlihat Jelas

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Politisi Partai NasDem Bestari Barus mengomentari wacana eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nan mau membentuk organisasi masyarakat (Ormas). NasDem beranggapan rencana itu bakal memperjelas warna dari Anies.

"Kita doakan semoga apa nan direncanakan itu segera dapat diwujudkan, membujuk orang banyak untuk bersama-sama dalam rangka mendukung pemerintahan ke depan, membangun masyarakat dan bangsa ini terus serta bersama-sama kan begitu," kata Bestari dihubungi, Senin (13/1/2025).

Bestari menyebut calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024 itu punya kewenangan untuk membentuk Ormas. Hal baik jika ormas tersebut akhirnya berubah menjadi partai politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau punya kewenangan sebagai anak bangsa untuk mendirikan satu organisasi, membujuk serta orang bersamanya nan satu visi tentunya kan. Dan jika itu kemudian dikembangkan menjadi partai politik pun saya kira nggak ada masalah kan tidak ada larangan di Republik ini untuk membentuk organisasi baik itu non keuntungan ataupun organisasi profit, non politik ataupun politik," ujar Bestari.


"Nggak ada masalah itu memperkaya ruang-ruang Diskusi. Memberikan saran dan masukan kepada anak bangsa kepada pemimpin bagus aja. Segeralah itu diwujudkan agar warna Pak Anies semakin terlihat," sambungnya.

Mantan Jubir Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) ini memandang Anies tak mau berakhir berkarya untuk bangsa. Jika Anies membentuk Ormas, maka posisinya sebagai seorang tokoh terlihat jelas.

"Saya kira itu tidak menghentikan niat Pak Anies untuk berkarya bagi bangsa, kan begitu dulu tuh. Nah warna kemarin Itu kan warna politisi, Iya toh. Pak Anies Warnanya politisi hari ini ada nan kita dengar bahwa bakal membentuk Ormas," kata Bestari.

"Nah sekarang diperjelas saja agar warna Pak Anies itu kan makin jelas jika ada Ormas, oh beliau rupanya lebih berlabuh kepada Ormas daripada partai politik," imbuhnya.

(dwr/aik)