Pemerintah Pertimbangkan Buka Keran Ekspor Konsentrat Freeport!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempertimbangkan kemungkinan membuka kembali ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI). Terutama setelah izinnya berhujung pada 31 Desember 2024.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa keputusan mengenai relaksasi ekspor kudu mempertimbangkan beberapa aspek utama. Salah satunya ialah apakah kondisi nan terjadi dapat dikategorikan sebagai force majeure alias kondisi kahar.

"Kita memandang nan pertama ini ada kondisi kahar nggak? Itu kan kondisi kahar itu kudu ditetapkan oleh lembaga nan berwenang. Misalnya ini kecelakaan itu apakah ini dari pihak kepolisian itu menetapkan bahwa ini tidak ada kesengajaan alias ini dampak-dampak nan lain, motif-motif lain terhadap ini terhentinya kegiatan," kata Yuliot ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (14/2/2025).

Sementara itu, dari sisi operasional, pemerintah juga mengevaluasi agar penghentian ekspor konsentrat tidak berakibat pada aktivitas pertambangan PTFI. Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan dampaknya terhadap penerimaan negara dan daerah.

"Jadi Kementerian perekonomian sudah mengkoordinasikan, menugaskan Kementerian ESDM sama Kementerian Perdagangan untuk gimana memandang kondisi ini untuk dalam rangka dimungkinkan adanya pemberian proses ekspor dari konsentrat nan sudah disiapkan oleh PT Freeport Indonesia," kata Yuliot.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menghentikan sementara seluruh operasional produksi katoda tembaga di Smelter.

"Masih full berhenti. Kalau lagi perbaikan kan nggak mungkin produksi. Karena itu kan Capture CO2," ungkap Tony ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (3/1/2024).

Sementara, Plt. Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi menjelaskan berasas laporan PTFI usai kejadian kebakaran, smelter PTFI baru bisa memulai produksinya kembali di Juli 2025.

"Katanya tetap enam bulan lagi ya, pokoknya selesai. Awal ramp-up. Pokoknya semester 1 selesai," ujarnya.

Namun, meski ramp-up ditargetkan dapat terlaksana pada bulan Juli, smelter PTFI tidak dapat langsung berproduksi secara penuh. Setidaknya ramp up smelter PTFI hanya mencapai 40% dari kapabilitas total produksi perusahaan.

"Juli (ramp up) 40% dari kapabilitas smelter baru," kata Elen.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani Jamin Efisiensi Tak Berimbas ke KIP, UKT & Honorer

Next Article Wow, Freeport Sudah Kucurkan Rp 350 Triliun Untuk Investasi di RI