Pengurus Kadin Indonesia Dikukuhkan, Kadin Jabar Tancap Gas Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

PENGUKUHAN Pengurus Kadin Indonesia masa hormat 2024 - 2029 nan diselenggarakan di Jakarta, Jumat (14/3) lalu, menuai respons positif dari sejumlah kalangan. Salah satunya datang dari Kadin Jawa Barat (Jabar) nan sangat mengapresiasi pengukuhan tersebut di bawah kepemimpinan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.

Ketua Umum Kadin Jabar, Almer Faiq Rusydi Senin (17/3) mengatakan, pengukuhan pengurus Kadin Indonesia dengan tajuk Kadin bersinergi Untuk Pengentasan kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi 8% ini, kudu bisa dimaknai secara utuh oleh seluruh family besar Kadin di semua lapisan, terutama dalam jejeran pengurus Kadin Jabar dibawah kepemimpinannya.

“Saya berbareng jejeran pengurus telah mempersiapkan sejumlah program nan dapat disinergikan dengan visi besar Kadin Indonesia di bawah komando Ketua Umum Anindya Novyan Bakrie,” ungkap Almer.

Menurut Almer, pada momentum pengukuhan ini pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh jejeran pengurus Kadin Jabar dan Kadin juga kabupaten/kota di seluruh wilayah Jabar untuk segera tancap gas mengakselerasi program-program nan telah dirancang terutama nan berangkaian langsung dengan misi pertumbuhan perekonomian 8% dan pengentasan kemiskinan.

"Jabar sebagai provinsi dengan jumlah masyarakat terbesar di Indonesia tentunya mempunyai banyak sekali potensi nan bisa digali dan di kembangkan. Namun perlu juga dicermati bahwa dalam mengembangkan potensi nan dimiliki Provinsi Jabar, diperlukan adanya kerjasama dari beragam pihak nan dalam konteks ini adanya kerjasama Kadin Jabar dengan Kadin Indonesia, nan diyakini dapat membuahkan strategi pemberdayaan potensi dengan maksimal dan tepat sasaran,” papar Almer.

Yang jelas, lanjut Almer, Kadin Jabar siap membersamai Kadin Indonesia dengan sinergi dan kerjasama program maupun sebagai perpanjangan tangan penyelenggaraan program-program Kadin Indonesia, dalam rangka pemberdayaan potensi wilayah demi terwujudnya pertumbuhan Perekonomian 8% dan pengentasan kemiskinan. (AN/E-4)