Penjelasan Bmkg: Ini Ciri Megathrust Picu Tsunami, Ungkap Golden Time

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Topik ancaman gempa besar pengaruh megathrust hingga berpotensi memicu tsunami raksasa sampai 20 meter tengah hangat jadi sorotan di Tanah Air. Pemerintah pun telah buka suara, berjanji melakukan beragam persiapan mengantisipasi ancaman tersebut.

Lalu kapan gempa besar dan tsunami itu bisa terjadi? Jika terjadi, berapa banyak waktu namalain golden time nan dimiliki untuk evakuasi?

Benarkah gempa besar di area megathrust hingga memicu tsunami raksasa bisa terjadi?

Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wijayanto menjelaskan, potensi gempa besar di area megathrust adalah betul adanya.

"Zona megathrust dapat memicu gempa-gempa besar sampai dengan magnitude 9 nan dapat menimbulkan tsunami," katanya kepada librosfullgratis.com, dikutip Sabtu (11/1/2025).

"Jika gempa berkekuatan di atas magnitude 8,7 terjadi di area megathrust di busur Sunda, mulai dari barat Aceh sampai Selat Sunda dan di wilayah selatan Jawa sampai Nusa Tenggara, dapat menyebabkan tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter di pantai," ungkap Wijayanto.

Lalu apakah gempa di area megathrust selalu picu tsunami?

Wijayanto menjawab, gempa megathrust dengan magnitude lebih dari 7 nan berpotensi Tsunami.

Lalu berapa banyak waktu nan dibutuhkan alias golden time untuk pemindahan jika tsunami terjadi?

"Peringatan awal diberikan dalam waktu 3 menit. Jika rata-rata gelombang tsunami bakal tiba di pantai dalam waktu 20 menit-30 menit, maka masyarakat ata pemerintah wilayah mempunyai golden time sekitar 15-25 menit untuk pemindahan pengamanan diri," terang Wijayanto.

Karena itu, tegasnya, untuk menekan jumlah korban seminim mungkin apalagi agar bisa zero victim namalain tidak ada korban jiwa akibat gempa dan tsunami megathrust, semua pihak kudu siap siaga.

"Kesiapsiagaan masyarakat dan semua pihak baik pemerintah pusat wilayah alias swasta, membangun kapabilitas untuk pengamanan diri, dan pemahaman masyarakat nan palingpenting," kata Wijayanto.

Sorotan Megathrust di Indonesia

Seperti diketahui, pembicaraan soal sumber gempa besar, megathrust, kembali mencuat sejak gempa besar M7,1 mengguncang Jepang Selatan pada Jumat, 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB lalu. Peristiwa ini membuka kembali tabir potensi musibah di Indonesia.

Gempa nan terjadi di Megathrust Nankai Jepang Selatan itu memicu kekhawatiran intelektual Jepang bakal ancaman besar nan mengintai. Sebab, di area megathrust ini terdapat palung bawah laut sepanjang 800 kilometer nan membentang dari Shizouka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Gempa M7,1 nan memicu tsunami itu dikhawatirkan menjadi pembuka gempa luar biasa berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.

Apalagi, Indonesia diketahui berada di Cincin Api Pasifik namalain Ring of Fire.

Sebenarnya, BMKG telah berulang kali mengungkapkan potensi ancaman megathrust ini.

Mengutip catatan BMKG, Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia. Yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia. Dampaknya, Indonesia mempunyai 13 segmen megathrust, ialah sumber gempa nan bisa memicu gempa besar.

Dan, saat ramai kekhawatiran gempa di Jepang tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono pun telah mengungkapkan, ada 2 sumber megathrust nan saat ini "menunggu waktu". Yakni, Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut.

Menurut Daryono, di kedua segmen itu sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar. Sehingga, meski dia menegaskan tidak bisa diprediksi kapan, bisa jadi kedua segmen itu sedang menunggu waktu melepaskan energinya.

Terbaru, Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa dalam ulasannya menyebutkan, segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan daya tektonik nan signifikan dan berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa nan besar dan tsunami, nan menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," katanya, dikutip dari situs resmi BRIN, Sabtu (11/2/2025).

Dia mengungkapkan, dari hasil simulasi nan dilakukan BRIN berbareng tim peneliti dari beragam institusi, jika tsunami terjadi, ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

"Energi nan terkunci di area subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan bakal memicu tsunami tinggi nan bisa berakibat luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," kata Rahma.

"Untuk itu, BRIN menekankan pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di area pesisir dengan memperhatikan jarak kondusif 250 meter dari bibir pantai," tegasnya.

Rahma menekankan, pembangunan rimba pesisir alias vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam daya gelombang tsunami.

Kesiapan BMKG Antisipasi Megathrust

Sementara itu, Wijayanto mengungkapkan, untuk mengantisipasi ancaman gempa besar dan tsunami pengaruh megathrust, BMKG telah menyiapkan sistem peringatan Dini Tsunami InaTEWS nan telah dapat memberikan info kurang dari 3 menit sejak terjadi gempa.

Selain itu, melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat-daerah dan masyarakat untuk menyiapkan kesiapsiagaan melalui sosialisasi, Sekolah lapang gempa dan tsunami SLG, Masyarakat siaga tsunami Tsunami Ready Community, serta prasarana untuk pemindahan seperti sirine.

"BMKG telah memasang 550 seismograph di seluruh indonesia untuk memantau aktivitas gempabumi, sistem pengelolaan InaTEWS di Jakarta dan Bali sebagai backup untuk penyiapan peringatan awal tsunami kurang dari 3 menit, dan juga peralatan Tsunami gauge untuk konfirmasi/validasi kerjasama BMKG dan BIG," papar Wijayanto.

Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (librosfullgratis.com TV)Foto: Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (librosfullgratis.com TV)
Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (librosfullgratis.com TV)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Jakarta - Selatan Jawa

Next Article Media Asing Sorot Ucapan Kepala BMKG Soal Ancaman Megathrust di RI