ARTICLE AD BOX
librosfullgratis.com, Jakarta - Polisi bakal memeriksa kondisi kejiwaan terduga pelaku IG (39) dan KS (39), pasangan suami-istri (Pasutri) nan menjadi tersangka dalam kasus jasa tukar pasangan.
Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman, menyatakan bahwa pemeriksaan tersebut direncanakan berjalan pekan ini.
"Ya (bakal tes kejiwaan). Rencana minggu ini kami lakukan, minta waktu ya," kata Herman saat dihubungi, Senin (13/1/2024).
Herman menjelaskan bahwa pemeriksaan psikologis dilakukan untuk memperkuat pemahaman mengenai motif pelaku dalam kasus tersebut.
"Untuk menguatkan motif dari perbuatan nan dilakukan pelaku. Dikuatkan dengan keterangan ahli," jelasnya.
Gak Disangka, Begini Modus Pesta Seks Tukar Pasangan (Swinger) di Jakarta dan Bali _ Liputan 6
Pelaku Ditangkap
Sebelumnya, Penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya telah menangkap dan menetapkan sepasang suami-istri sebagai tersangka lantaran membuka jasa tukar pasangan. Aktivitas seksual direkam dan disebarluaskan melalui platform media sosial.
Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto GM Pasaribu mengungkap motif pasutri atas nama IG (39) dan KS (39) menjalankan praktik tukar pasangan. Praktik tersebut berasal dari dorongan khayalan seksual, namun kemudian bergeser ke motif ekonomi.
"Yang berkepentingan motif nan pertama adalah motif gairah seksual. Jadi dari salah satu pasangannya, nan selalu berfantasi tidak bisa untuk melakukan hubungan seksual layaknya seorang dewasa andaikan tidak ada orang lain. Nah dari sini mereka berpikir gimana caranya untuk mendapatkan motif ekonomi," katanya di Jakarta, Jumat (10/1).
Dilakukan Penyidikan
Dia mengatakan, kasus ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan ke salah satu situs online. Meski tak mengungkap alamat situs, Roberto menerangkan, pengakses kudu menjadi personil terlebih dulu untuk masuk. Sehingga kepolisian menyamar saat melakukan proses penyelidikan.
"Masuk jadi member ini gratis, situs dipakai untuk sarana pertemuan dengan model berganti pasangan," ujarnya.
Roberto mengatakan, hasil penyelidikan setidaknya sudah 10 kali aktivitas tukar pasangan sukses terselenggara, delapan di antaranya di Bali.
"Dua kali di Jakarta dan sisanya di Bali. Nah ini sedang pendalaman juga oleh kita," tegasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com