ARTICLE AD BOX
Peristiwa ini diawali pada Minggu (15/12) saat terjadi perselisihan antara penduduk sekitar dengan pekerja proyek pembersihan lahan nan sudah bekerja selama kurang lebih tiga bulan lalu.
Saat itu, Ketua RT 05/RW 01 berinisial AH melaporkan keluhan penduduk kepada pekerja proyek mengenai aktivitas kerja hingga larut malam sehingga mengganggu warga. Perselisihan tersebut memanas hingga muncul perkataan nan dianggap mengancam.
Hal itu memicu laporan kepada Ketua RW 01 nan kemudian menginisiasi mediasi berbareng para ketua RW lainnya pada Senin (16/12).
Mediasi berjalan damai, namun pada Rabu (17/12) sekitar pukul 17.00 WIB, sekelompok penduduk menyerang para pekerja di letak proyek. Akibatnya, seorang operator ekskavator berjulukan AS (71) tewas dengan luka sayatan di dengkul kiri dan meninggal bumi dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Tidak ada dendam pribadi, kejadian ini terjadi lantaran miskomunikasi dan penerimaan info nan salah di kalangan warga," tegas Aditya.