ARTICLE AD BOX
POLISI merilis serangkaian foto mengerikan dari dalam Cybertruck nan meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas, nan menunjukkan persenjataan bahan peledak rakitan.
Pengemudi Cybertruck belum diidentifikasi secara resmi setelah tewas dalam ledakan tersebut. Tujuh orang terluka akibat ledakan ini.
Kembang api nan terbakar, tabung gas, dan bahan bakar camping ditemukan di bak truk setelah petugas akhirnya sukses memadamkan api.
Beberapa jam sebelumnya di New Orleans, Shamsud Din Jabbar, 42, mengendarai kendaraan listrik ke arah kerumunan, menewaskan 15 pejalan kaki dan melukai puluhan orang lainnya.
Sumber penegak norma kemudian mengungkapkan kedua mobil nan digunakan dalam serangan tersebut disewa melalui Turo, dan keduanya merupakan kendaraan listrik, memunculkan kekhawatiran kedua kejadian ini mungkin saling terkait.
Polisi mengungkapkan pada Rabu sore, mereka sedang menyelidiki potensi hubungan antara kedua serangan ini dan belum menutup kemungkinan apapun.
Pada konvensi pers nan mengejutkan, petugas nan menyelidiki kejadian ini mengungkapkan bahwa Cybertruck disewa dari Turo di Colorado dan dibawa melintasi perbatasan menuju Nevada pada pukul 7.30 pagi Rabu. Ledakan terjadi hanya satu jam setelahnya.
Petugas membagikan serangkaian foto nan diambil dari dalam mobil, menunjukkan kembang api, tabung gas, dan bahan bakar camping di bak truk.
Mereka tetap menyelidiki gimana bahan peledak tersebut diledakkan, tetapi sumber nan mengetahui penyelidikan ini mengungkapkan kemungkinan besar ledakan dikendalikan pengemudi.
Jasad pengemudi "masih ada di dalam truk saat kami berbincang hari ini," kata Sheriff McMahill, menambahkan bahwa meskipun mereka tahu nama orang nan bertanggung jawab atas penyewaan truk, mereka belum dalam posisi untuk mengungkapkan rincian tersebut kepada publik.
Petugas juga mempertimbangkan kemungkinan pengemudi sengaja memilih menggunakan mobil milik Musk untuk mengirim pesan, mengingat persahabatan Musk dengan Presiden terpilih Donald Trump.
"Ini truk Tesla, kami tahu Elon Musk bekerja sama dengan Presiden terpilih Trump dan ini hotel Trump, jadi jelas ada sesuatu nan perlu diperhatikan," kata McMahill.
Namun, keputusan pengemudi untuk mengirim pesan menggunakan Cybertruck mungkin sebenarnya menjadi sisi positif mini dalam tragedi ini. Otoritas menggemakan komentar nan dibuat Musk sebelumnya bahwa struktur Cybertruck mengandung bahan peledak.
"Fakta bahwa ini adalah Cybertruck sangat membatasi kerusakan," kata McMahill.
"Itu membikin sebagian besar kerusakan naik ke atas, bukan ke luar. Pintu kaca depan di Trump Hotel apalagi tidak pecah akibat ledakan itu."
Sheriff McMahill mengucapkan terima kasih kepada Musk atas support nan diberikan dalam penyelidikan, dengan menyerahkan info kepada pihak berkuasa serta akses ke CCTV dari stasiun pengisian Tesla di seluruh negara.
Insiden ini segera memicu kekhawatiran bakal serangan teroris terkoordinasi lantaran Amerika Serikat tetap terpukul oleh kekerasan di jalan-jalan New Orleans beberapa jam sebelumnya.
Shamsud Din Jabbar, 42 tahun, mengendarai kendaraan listrik nan disewa ke arah kerumunan, menewaskan 15 pejalan kaki dan melukai puluhan orang lainnya saat mereka merayakan Tahun Baru.
McMahill mengatakan, "Dengan peristiwa nan terjadi [di New Orleans], dan korban di sana, serta IED tambahan, jadi seperti nan Anda bayangkan, dengan ledakan di sini di Las Vegas Boulevard ikonik kami, kami mengambil semua tindakan pencegahan nan perlu diambil untuk menjaga keamanan masyarakat."
Tidak ada hubungan nan jelas dengan ISIS dalam serangan di Las Vegas seperti nan terjadi di New Orleans, tetapi detektif belum menutup kemungkinan motif apapun.
Saat ini tidak ada ancaman nan sedang berjalan terhadap masyarakat, kata McMahill, menambahkan bahwa petugas tambahan telah dikerahkan dan bakal tetap waspada tinggi terhadap serangan serupa. (Dailymail/Z-3)