Presiden Lebanon Tunjuk Hakim Icj Nawaf Salam Jadi Perdana Menteri

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Beirut -

Presiden Lebanon Joseph Aoun menunjuk Nawaf Salam, Hakim Ketua di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, sebagai Perdana Menteri (PM). Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan personil parlemen.

"Presiden republik meminta Hakim Nawaf Salam untuk menugaskannya membentuk pemerintahan, mengetahui bahwa dia saat ini berada di luar negeri. Telah diputuskan bahwa dia bakal kembali besok," kata Kantor Kepresidenan Lebanon, seperti dilansir AFP, Selasa (14/1/2025).

Nawaf Salam adalah pengadil internasional terkemuka nan mendapat support lantaran tidak ikut kombinasi dalam pertikaian politik nan telah melumpuhkan negara nan dilanda krisis tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berumur 71 tahun itu, nan hingga sekarang menjadi Hakim Ketua di Mahkamah Internasional di Den Haag, berasal dari family politik terkemuka di Beirut.

Sebelumnya, dia telah diajukan untuk membentuk kabinet di negara Mediterania nan sangat terpecah belah itu, tetapi Hizbullah nan didukung Iran telah berulang kali menolaknya. Sementara para penentang golongan itu berambisi Salam bakal bisa mereformasi lembaga-lembaga negara nan telah lama berada di bawah cengkeramannya.

Sejak saat itu, Hizbullah telah sangat dilemahkan oleh perang baru-baru ini dengan Israel dan hilangnya sekutu utamanya, Bashar al-Assad dari Suriah, nan memungkinkan Presiden Lebanon nan baru, Joseph Aoun, pada hari Senin untuk menugaskan Salam untuk membentuk pemerintahan.

Hizbullah dan sekutunya, Amal, kembali menolak Salam. Tetapi untuk pertama kalinya, partai-partai politik lain nan sebelumnya berkawan dengan aktivitas Syiah itu telah mendukungnya.

"Nawaf Salam sangat dihormati atas ketelitian akademisnya, pandangan-pandangannya nan independen, dan komitmennya terhadap keadilan dan kewenangan asasi manusia," kata analis Lebanon, Imed Salamey.

"Kemampuannya untuk menjaga jarak nan sama dari partai-partai nan terpecah di Lebanon, sembari mewujudkan prinsip-prinsip keadilan dan pemerintahan, menjadikannya simbol angan untuk masa depan nan lebih bertanggung jawab dan inklusif," katanya.

(lir/lir)