Ratusan Tenda Dibangun Untuk Pengungsi Di Kamp Al-mawasi Gaza Selatan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Ratusan Tenda Dibangun untuk Pengungsi di Kamp Al-Mawasi Gaza Selatan Seorang ibu penduduk Gaza berdiri di samping tenda pengungsi di Gaza selatan.(Dok.Istimewa)

LEMBAGA Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) kembali mendirikan ratusan tenda nan dapat menampung ribuan pengungsi penduduk Gaza nan kehilangan tempat tinggal akibat agresi dan genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.

"Alhamdulillah setelah melalui proses panjang, relawan dan aktivis kemanusiaan INH di Gaza kembali mendirikan kamp pengungsian dengan menggunakan tenda berbahan campuran poliester, katun dan kanvas nan bisa memperkuat di segala cuaca dengan ukuran 4x6 meter," kata Muhammad Hadiyan Abshar, Manager Program INH, Senin (13/1).

Hadiyan menjelaskan, tenda pengungsi nan diproduksi dari Mesir ini dapat menampung 250 kepala family alias sekitar 1500 jiwa. Angka ini lebih besar jika dibandingkan pada pendistribusian support tenda untuk pengungsi pada tahap awal.

"Kami terus berkomitmen dalam memberikan support kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bentrok di Jalur Gaza. INH mendirikan tenda pengungsi di kamp Al Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan, nan bisa menampung sekitar 250 kepala family dengan total sekitar 1.500 jiwa," jelasnya.

Tenda-tenda ini dirancang dan dikirim langsung dari Mesir dengan total anggaran sebesar $104,700 alias sekitar Rp1,6 miliar. Program ini bermaksud memenuhi kebutuhan mendesak tempat tinggal bagi para pengungsi nan kehilangan rumah akibat serangan, agresi, dan tindakan genosida nan terus berjalan di wilayah tersebut.

"INH berkomitmen untuk terus berada di garda terdepan dalam memberikan support kemanusiaan. Kami bekerja sama dengan mitra lembaga kemanusiaan serta didukung oleh masyarakat bumi nan terus percaya pada misi kami," ungkap Hadiyan.

INH juga memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan jasa kesehatan, terus dipenuhi melalui program-program tanggap darurat nan dilaksanakan berbareng jaringan kemanusiaan lainnya.

Situasi di Jalur Gaza nan semakin kritis akibat eskalasi bentrok membikin kebutuhan bakal support internasional semakin mendesak. INH membujuk masyarakat dunia untuk terus memberikan dukungan, baik melalui bantuan maupun penyebaran info mengenai kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Melalui program-programnya, INH menegaskan kembali misinya untuk menjadi angan bagi mereka nan paling membutuhkan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan memperjuangkan kewenangan hidup nan layak bagi semua orang.

"Bagi masyarakat nan mau berkontribusi, bantuan dapat disalurkan melalui kanal resmi INH nan tersedia di beragam platform. Bersama, kita dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Gaza," pungkasnya.

Pembatasan ketat
Saat ini, Israel terus membatasi secara ketat upaya support kemanusiaan di Gaza di tengah kekerasan mengerikan nan dihadapi penduduk sipil Gaza.

"Rekan-rekan kami dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa penduduk sipil Palestina mengalami tingkat kekerasan nan mengerikan akibat pertempuran nan terus bersambung di seluruh Jalur Gaza," kata ahli bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konvensi pers.

Ia mengatakan bahwa PBB dan mitra-mitranya telah memberikan support kepada lebih dari 2.000 family di Gaza bagian selatan dan tengah antara 22 Desember hingga 4 Januari. "Kami juga membantu sekitar 200 family di wilayah gubernuran Gaza itu sendiri," tambahnya. (Ant/N-2)