Rumah Tapak Masih miliki Prospek Pada 2025

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Rumah Tapak masih Miliki Prospek pada 2025 ilustrasi(MI/AGUNG WIBOWO)

PERUSAHAAN konsultan properti Colliers Indonesia memperkirakan sektor rumah tapak tetap tetap prospek pada tahun 2025 lantaran menjadi salah satu kebutuhan primer nan bakal bersambung dan tinggi dari masyarakat.

"Sebenarnya nan paling tetap, nan paling utama itu memang tetap rumah tapak (landed houses), lantaran memang kebutuhannya riil. Makanya ada program 3 Juta Rumah dari pemerintahan sekarang lantaran memang ini salah satu kebutuhan primer nan memang bakal kontinu dan tinggi," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu (8/1).

Adapun tantangan dalam sektor rumah tapak adalah daya beli dan kemudahan-kemudahan nan diberikan agar rumah tapak bisa terserap.

"Mungkin suplai itu ada selama permintaannya demand ada, itu pasti. Atau bisa ada sebenarnya suplai itu diupayakan baik dari developer ataupun mungkin dari pemerintah sendiri dengan mungkin meng-kerjasa-makan lahan-lahan nan memang belum produktif dengan pihak lain bisa itu penanammodal dari lokal ataupun dari luar," kata Ferry.

Selain itu sektor industri kendaraan listrik alias electric vehicles (EV), menggantikan sektor info center dalam penyerapan lahan industri. Kendati demikian, sektor info center tetap tetap ada permintaan lahan industri untuk sektor info center walaupun kecenderungannya memang sudah agak menurun.

"Kita lihat walaupun memang udah agak menurun tapi permintaan untuk sektor info center tetap tetap ada. Kemudian juga jika dari sisi industri kita lihat bahwa sektor EV itu sekarang ini sudah bakal menggantikan kekuasaan dari sektor info center. Sehingga EV itu bakal menjadi salah satu sektor nan bakal memberikan kontribusi kepada penjualan lahan industri. Walaupun memang lantaran EV ini memerlukan lahan nan cukup besar sehingga dia bakal terkonsentrasi di beberapa area nan memang tetap mempunyai lahan nan cukup besar," ujar Ferry.

Untuk properti di sektor pergudangan logistik dan ritel diperkirakan tetap ada prospek pada tahun ini. "Hotel bakal menghadapi tantangan nan cukup signifikan, terutama lantaran hotel sejauh ini memang tetap sangat berjuntai kepada market dari pemerintah terutama untuk kegiatan-kegiatan nan berasosiasi dengan aktivitas pertemuan dari ASN dan lain-lainnya. Dan nan terakhir nan tetap menantang adalah kediaman vertikal dan perkantoran komersial, itu memang tetap butuh waktu," kata Ferry.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mau masyarakat Indonesia dapat mempunyai kediaman nan layak dan sehat sehingga semakin berbobot hidupnya.
''Program 3 Juta Rumah merupakan perjuangan berbareng untuk membangun rumah bagi rakyat sehingga memerlukan sinergi dan kerjasama dari semua pihak,'' kata AHY.

Kolaborasi juga dibutuhkan dalam penyediaan lahan bagi pembangunan rumah rakyat serta pembiayaan perumahan nan meringankan masyarakat.

Dia juga menyampaikan bahwa upaya membangun rumah bagi rakyat merupakan perjuangan nan kudu dicapai dengan semangat kebersamaan dan gotong royong dari seluruh pemangku kepentingan terkait. (S-1)