Satu Di Antara Alasan Minimnya Bomber Tajam Timnas Indonesia: Minim Menit Bermain, Tergerus Pemain Asing Liga 1

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta Lini depan Timnas Indonesia menjadi sorotan seusai tersingkir dari Piala AFF 2024. Skuad Garuda menjadi satu-satunya tim nan kandas mencetak gol dari skema open play alias permainan terbuka.

Armada Shin Tae-yong itu hanya bisa melesakkan empat gol dari empat laga di Piala AFF 2024. Tiga gol di antaranya lahir dari lemparan jauh Pratama Arhan, nan diselesaikan pemain belakang serta satu gol sisanya berasal gol bunuh diri.

Komposisi barisan depan nan dihuni oleh Rafael Struick, Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka, dan Arkhan Kaka melempem. Para pemain ini kepayahan membobol gawang musuh sepanjang penyisihan grup.

Ironisnya, Timnas Indonesia tercatat sebagai kolektor kartu merah terbanyak di fase grup. Dua kartu merah diterima oleh Marselino Ferdinan saat melawan Laos dan Muhammad Ferarri ketika bertemu Filipina.

Yuk gabung channel whatsapp librosfullgratis.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Striker Lokal Tergerus Legiun Asing

Minimnya kontribusi lini serang Timnas Indonesia membikin mantan pembimbing Persis Solo, Rasiman, merasa prihatin. Juru strategi asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu menyebut ada satu aspek nan membikin Garuda kesulitan mempunyai bomber tajam di era saat ini.

"Kalau striker, lini depan sampai kapanpun Indonesia bakal tetap kesulitan mencari alias melahirkan striker berbobot lantaran statistik dari 18 tim nan ada di kontestan Liga 1 semuanya menggunakan striker asing," ujarnya kepada librosfullgratis.com, Senin (23/12/2024).

"Bahkan bukan satu bisa jadi dua, nah itu ya enggak ada bagian pemain Indonesia mempunyai stiker nan tajam. Kita hanya punya Ramadhan Sananta nan mungkin lebih senior dan striker PSS Sleman Hokky Caraka nan memang tetap di umur itu," sambungnya.

Tidak Ada Opsi Lain

Selain itu, nama-nama seperti Arkhan Kaka dan Ronaldo Kwateh nan ikut dibawa pada Piala AFF 2024 juga tidak lebih baik dari pemain nan disebut di atas. Ayah kandung dari gelandang Persija Jakarta, Syahrian Abimanyu itu menilai kedua talenta muda itu minim pengalaman.

"Yang lainnya saya rasa tidak bisa, Arkhan Kaka tidak main di liga, Ronaldo Kwateh juga pertanyaan besar lantaran baru comeback dari cedera. Itu nan menjadi catatan jadi itu bukan persoalan tim ini tetapi soal sepak bola kita arahnya mau kemana," kata Rasiman.

"Kalau dijadikan pembenahan menurut saya oke tapi jika hasil itu di Piala AFF dijadikan parameter semestinya kirim tim senior biar fair lantaran komparasi ini tim junior dan senior memang berbeda," lanjutnya.

Gagal Total

Timnas Indonesia kandas melaju ke semifinal Piala AFF 2024, seusai kalah tipis 0-1 kontra Timnas Filipina pada pertandingan pamungkas penyisihan Grup B arena dua tahunan tersebut.

Gol tunggal kemenangan Filipina diciptakan Bjorn Martin Kristensen lewat penalti di menit ke-63. Partai penentuan itu berjalan di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024) malam WIB.

Klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 menempatkan Asnawi Mangkualam dkk. finis di posisi ketiga dengan nilai empat. Tiket semifinal dari grup ini menjadi milik Vietnam (10 poin) dan Filipina (6 poin).