Siap-siap! Ri Bakal Kedatangan 200 Ribu Ton Gula Mentah Impor

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Pemerintah telah mengeluarkan izin impor 200 ribu ton gula kristal mentah (GKM) alias raw sugar sebagai bagian dari persediaan pangan nasional. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengonfirmasi, izin tersebut telah diterbitkan dan impor sedang dalam proses.

Adapun untuk asal impornya, Budi menyebut India, Brasil, hingga Amerika Latin nan bakal memasok 200 ribu ton GKM ke Indonesia.

"Sudah keluar izinnya. Seingat saya, kemarin dari India, Brasil, dan Amerika Latin. Izinnya sudah lama terbit, sejak neraca komoditas selesai," kata Budi saat ditemui di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2025).

Meskipun izin impor telah diberikan, Budi belum bisa mengungkapkan secara rinci berapa kuota impor dari masing-masing negara. Ia hanya menegaskan, proses pengiriman gula saat ini sedang berlangsung.

"Sekarang sedang diproses, kelak dicek lagi sudah sampai di mana, lantaran ada tahap-tahap nan kudu dilalui," ujarnya.

Gula kristal mentah (raw sugar)  impor (librosfullgratis.com/Tri Susilo)Foto: Gula kristal mentah (raw sugar) impor (librosfullgratis.com/Tri Susilo)
Gula kristal mentah (raw sugar) impor (librosfullgratis.com/Tri Susilo)

Alasan Dibukanya Impor Gula

Keputusan impor gula diambil dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Pangan pada 12 Februari 2025 lalu. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menjelaskan, impor dilakukan bukan lantaran kekurangan produksi, tetapi untuk menjaga stok persediaan pangan pemerintah (CPP), terutama menjelang Ramadan dan Lebaran.

"Importasi bukan dalam corak GKP (gula kristal putih), tidak langsung begitu. nan jadi catatan adalah importasi nan dilakukan ini hanya untuk CPP. Kita mau meningkatkan stok level nan dipegang pemerintah. Bukan lantaran kekurangan produksi, lantaran kita tetap cukup sekitar 4 sampai 5 bulan. Namun kita tidak boleh ambil akibat untuk CPP," jelas Arief dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).

Dia juga menyoroti kenaikan nilai gula nan mulai berpengaruh terhadap inflasi. Berdasarkan info Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan nilai gula berkontribusi sebesar 1,4% terhadap inflasi nasional.

"Kita bicara untuk peningkatan CPP, lantaran CPP gula ini perlu. Tadi nilai gula dilaporkan BPS, harganya mulai bergerak naik. Sehingga kita semua memerlukan tambahan berupa raw sugar nan kelak bakal diproses untuk CPP," tambahnya.

Sebagai catatan, pada Desember 2024 lampau Zulhas mengatakan, mulai tahun 2025 Indonesia tidak bakal mengimpor beras konsumsi, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak.

Saat itu, Zulhas optimistis produksi pangan nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, produksi beras 2025 diproyeksikan mencapai 32 juta ton dengan kebutuhan 31 juta ton. Hal serupa bertindak untuk jagung dan garam, nan diprediksi mengalami surplus.

Namun, realitas di lapangan membikin pemerintah kudu menyesuaikan kebijakan. Keputusan impor gula ini menunjukkan ketahanan pangan nasional tetap menghadapi tantangan besar, terutama dalam menjaga stabilitas nilai dan stok pangan di tengah meningkatnya permintaan.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Terkuak, 10 Orang Raup Untung Dari Izin Impor Gula Tom Lembong

Next Article Tom Lembong Tersangka Korupsi Impor Gula, Negara Rugi Rp 400 Miliar