ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Kecelakaan tragis terjadi antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya pada Jumat (5/1/2024) lalu. Insiden nan terjadi nyaris satu tahun nan lampau ini berjalan di kilometer 181+700, petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, tepatnya pada pukul 06.03 WIB. Kejadian tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal bumi dan 28 lainnya luka-luka.
Kronologi Kejadian
Pada pagi itu, Commuterline Bandung Raya sudah melangkah pelan lantaran mau bersiap berakhir di Stasiun Cicalengka, namun dari arah berlawanan dan di petak jalan nan sama KA Turangga dengan kecepatan tinggi datang dari Stasiun Cicalengka. Tabrakan pun tak terhindarkan.
Sebanyak tiga gerbong dari Commuterline Bandung Raya anjlok, sementara delapan gerbong KA Turangga mengalami nasib serupa. Evakuasi korban segera dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) berbareng KNKT, TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, dan beragam pihak lain nan terkait.
Akibat dari adanya kejadian tersebut, jalur ditutup sementara dan sejumlah perjalanan dialihkan oleh PT KAI Persero.
"Jalur rel antara Haurpugur - Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berupaya melakukan upaya pemindahan kepada para penumpang di 2 KA nan menggalami musibah tersebut," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Korban dan Penanganan
Dilaporkan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Ibrahim Tompo, korban nan meninggal bumi dalam kejadian ini ialah Julian Dwi Setiono, Masinis KA Commuterline; Ponisan, Asisten Masinis KA Commuterline; dan Andrian, pramugara KA Turangga nan tetap berumur 22 tahun.
Sementara itu, 28 penumpang nan mengalami luka-luka telah dibawa ke RSUD Cicalengka untuk mendapatkan perawatan. Sebagian dari mereka sudah diperbolehkan pulang.
Ibrahim mengungkapkan kapabilitas KA Turangga adalah sebanyak 287 penumpang. Sementara kapabilitas KRD sebanyak 191 penumpang.
Upaya Penanganan
Merespons kejadian tersebut, PT KAI segera mengupayakan perbaikan jalur rel dan pemindahan kereta nan anjlok. Pada saat itu, jalur rel antara Haurpugur dan Cicalengka tidak dapat dilalui. Kereta-kereta nan semestinya melintas di jalur tersebut dialihkan melalui rute lain. Jalur utara melalui Cikampek dan Cirebon menjadi pengganti utama untuk kereta jarak jauh.
"Memang akibat dari kejadian ini, jalur nan kereta api menuju selatan dari Bandung melewati Majalengka, kemudian Tasikmalaya, kemudian sampai ke Banjar dan Kroya lantaran kejadian ini, maka jalur tersebut belum bisa dilalui," ungkapnya kepada librosfullgratis.com, Jumat (05/01/2024).
"Kereta nan semestinya menuju jalur-jalur letak kecelakaan terpaksa kudu memutar. Tetap ujungnya menuju Kroya dan seterusnya, tapi melewati jalur utara dari Bandung memutar dulu ke Cikampek ke Cirebon, kelak ke Kroya," sambungnya.
Selain itu, PT KAI menyediakan jasa refund 100% bagi penumpang nan memutuskan untuk membatalkan perjalanan. Posko pelayanan darurat juga telah didirikan di Stasiun Bandung untuk memberikan support kepada penumpang.
"Jadi kita sudah membuka refund di 1 stasiun, terutama lantaran ini dekat dengan Stasiun Bandung, sudah nyaris masuk Stasiun Bandung, 14 menit lagi sampai Bandung, dan untuk posko pelayanan termasuk refund tiket sudah kita buka di Stasiun Bandung dan masyarakat bisa mengontak di KAI 121 alias by phone 021 121 untuk menanyakan pembaruan kejadian ini alias media sosial kita KAI 121," jelasnya.
"Bagi masyarakat nan mau membatalkan perjalanannya, tentu ada pengembalian biaya 100% kepada masyarakat dari KAI," lanjutnya.
Hasil Investigasi KNKT Terkait Penyebab Tabrakan KA Turangga Vs CL Bandung Raya
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan hasil investigasi kasus kecelakaan KA 350 CL Bandung raya - KA 65A Turangga nan terjadi pada Jumat, 5 Januari 2024 lalu.
KNKT merilis detik-detik kronologi kecelakaan berasal saat KA 350 CL bandung Raya berangkat dari Stasiun Rancaekek menuju Stasiun Haurpugur pada pukul 05.41 WIB tanggal 5 Januari 2024. Pada pukul 05.46 WIB, terdapat KA 65A Turangga melintas langsung Stasiun Nagreg menuju Stasiun Cicalengka.
Pada pukul 05.51 WIB, KA 350 CL Bandung Raya datang dan berakhir di jalur II Stasiun Haurpugur dan kemudian diberangkatkan kembali pada pukul 05.56 WIB ke Stasiun Cicalengka. Pada pukul 05.59 WIB, KA 65A Turangga melintas langsung Stasiun Cicalengka menuju Stasiun Haurpugur. Terjadi tabrakan antara KA 350 CL Bandung Raya dengan KA 65A Turangga di KM 181+700 petak jalan Stasiun Cicalengka-Stasiun Haurpugur.
Plt. Kasubkom IK Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas mengatakan dari hasil investigasi kecelakaan tersebut murni lantaran masalah persinyalan. Detailnya, adanya sinyal nan dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik (Uncommanded Signal) Stasiun Cicalengka nan tidak terproses sistem blok elektrik di Stasiun Haurpugur.
Dia mengatakan berasas rekaman event info logger persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur, saat sebelum kecelakaan muncul uncommanded signal (sinyal nan tidak diperintah) berupa pemberian "blok aman" ke arah Stasiun Cicalengka saat sedang berjalan proses pemberian "warta masuk" KA 121 Malabar di Stasiun Haurpugur dari arah Stasiun Cicalengka.
"Uncommanded signal tersebut terproses oleh persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur berupa tanda panah kuning ke arah Stasiun Cicalengka nan mengindikasikan bahwa petak jalan ke arah Stasiun Cicalengka kondusif untuk dilalui KA," ujarnya saat Konferensi Pers di Kantor KNKT, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Gusnaedi menyebut simpulan dari kecelakaan ini terjadi akibat adanya sinyal nan dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik (uncommanded signal) Stasiun Cicalengka nan terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur.
"Uncommanded signal tersebut kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai indikasi seolah-olah telah diberi "Blok Aman" oleh Stasiun Cicalengka. Hal ini berakibat pada proses pengambilan keputusan selanjutnya untuk pelayanan KA dari masing-masing stasiun," tambahnya.
Terjadinya complacency terhadap masing-masing sistem persinyalan dan confirmation bias mempengaruhi proses pengambilan keputusan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Cicalengka dan PPKA Stasiun Haurpugur untuk memberangkatkan KA dari masing-masing stasiun. Peraturan Dinas Pelayanan Setempat (PDPS) baik di Stasiun Haurpugur maupun Stasiun Cicalengka tidak mengakomodir komunikasi antara persinyalan elektrik dengan mekanik.
"Sehingga SOP di kedua stasiun tersebut tidak mewakili keadaan nan sebenarnya. Anomali berupa uncommanded signal nan sebelumnya telah terekam beberapa kali tidak tercatat sebagai gangguan persinyalan sehingga persoalan tersebut tidak terdeteksi lebih awal," tandasnya.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Kecelakaan Maut di Tol Pandaan, Hantam Bus Isi Pelajar SMP
Next Article KA Taksaka Tabrak Truk di Bantul, 6 Perjalanan Kereta Terlambat