Temui Pramono, Alzi Ingin Wujudkan Jakarta Ramah Lansia Dan Demensia

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua Yayasan Alzheimer Indonesia (Alzi), Dy Suharya, berjumpa dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta. Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut, mereka membahas penguatan kerja sama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah lansia dan ramah demensia.

"Kami sudah bekerja sama dengan Pemprov DKI sejak tahun 2013. Pak Gubernur (Pramono) tadi menyampaikan komitmennya tentunya erat hubungannya dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial juga ada dengan Kepala Monas dan Dinas Pariwisata gimana kita menciptakan Jakarta ramah lansia dan ramah demensia," kata Dy Suharya di Balai Kota Jakarta, Rabu (25/3/2025).

Dy berujar, salah satu tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan orang dengan demensia melalui promosi style hidup sehat serta edukasi kepada masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya ada lansia hilang, gimana Pemprov DKI membantu para lansia lenyap tersebut, salah satunya dengan pasukan ungu nan sejak tahun 2015 kita canangkan," ungkapnya.

Di sisi lain, untuk memperingati Bulan Alzheimer Dunia pada September mendatang, Monas bakal kembali disinari sinar ungu sebagai simbol kampanye kesadaran Alzheimer sama seperti nan dilakukan pada tahun 2013-2014.

"Ungu adalah simbol warna dunia Alzheimer warna penyakit otak. Monas berwarna ungu itu rupanya diikuti beragam negara lainnya jadi Indonesia lumayan role model untuk awareness raising," ujarnya.

Selain itu, info tentang 10 indikasi Alzheimer bakal ditampilkan di layar LED di beberapa titik Jakarta sepanjang bulan September. "Dengan Dinas Pariwisata, selain Monas berwarna ungu, materi 10 indikasi Alzheimer ini sepanjang bulan September ada di LED di beberapa titik di Jakarta," lanjutnya.

Ke depan, Alzi juga berencana melibatkan Abang None Jakarta dalam kampanye ini agar anak muda semakin memahami Alzheimer dan berkedudukan aktif dalam meningkatkan kepedulian terhadap lansia.

"Sesuai perannya sebagai Abang None dan role model bahwa respect terhadap orangtua terus terlaksana dan mereka bersinergi berbareng di organisasi nan lintas generasi," jelas Dy.

Tak hanya itu, Pemprov Jakarta juga menyediakan dementia care pathway bagi orang dengan 10 indikasi Alzheimer dan menghadirkan aktivitas berarti agar lansia tetap aktif.

Dalam kesempatan nan sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, peningkatan nomor angan hidup di Jakarta berakibat pada bertambahnya jumlah lansia. Oleh lantaran itu, perlu ada perhatian unik dalam jasa kesehatan mereka.

"Kami sudah menyediakan akses untuk nan berdikari bisa mengakses posyandu lansia. Kemudian nan sedang dan berat itu kemudian nan bakal menjadi masalah nan kudu kita bantu, bukan hanya lansianya, tapi juga keluarganya," kata Ani.

Menurut Ani, family lansia juga perlu mendapatkan edukasi agar bisa merawat mereka dengan baik, mengingat banyak kasus di mana personil family mengalami kelelahan mental (burnout) akibat tekanan dalam merawat lansia.

Selain itu, kerja sama dengan Alzi bakal memperkuat Pasukan Putih, program unggulan Pemprov Jakarta nan bekerja menangani lansia dengan akibat demensia.

"Kebetulan ini sangat relate dengan salah satu program quick quint Pak Gubernur nan pasukan putih jadi ini bakal semakin memperkaya tugas kegunaan pasukan putih ketika di lapangan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jakarta Premi Lasari menyampaikan pihaknya siap mendukung beragam inisiatif nan menjadikan Jakarta lebih ramah lansia. Salah satu corak support adalah melalui Pasukan Ungu dan peluncuruan Kartu Lansia Jakarta (KLJ).

"Pasukan ungu ada di Dinas Sosial nan bakal menjangkau seluruh lansia-lansia nan tadi mungkin bakal memerlukan pertolongan dan support dan kita bakal bekerja sama dengan Yayasan Alzheimer dan juga dengan pasukan putihnya Ibu Kepala Dinas Kesehatan," pungkas Premi.

(bel/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini