ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Dua raksasa otomotif Jepang, Honda dan Nissan, dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk melakukan merger Rabu (18/12/2024). Hal ini disebutkan untuk membantu mereka bersaing lebih baik dengan produsen kendaraan listrik China.
Mengutip laporan Financial Times nan dilansir AFP, seorang ahli bicara Honda mengatakan bahwa potensi merger sudah termasuk di antara kemungkinan nan sedang dibahas. Ini merupakan rangkaian setelah Honda dan Nissan sepakat untuk menjajaki kemitraan strategis pada kendaraan listrik.
"Kami sedang membahas kemungkinan kerja sama antara Honda dan Nissan di masa mendatang, dalam beragam bagian dan di beragam area, dan kemungkinan tersebut termasuk laporan terbaru, tetapi belum ada nan diputuskan," kata ahli bicara tersebut.
Hal serupa juga disampaikan Nissan. Produsen nan bermarkas di Yokohama itu menyebut tetap banyak perihal nan mungkin dapat dikolaborasikan dengan Honda.
"Isi laporan (terkait merger) tersebut bukanlah sesuatu nan telah diumumkan oleh kedua perusahaan. Seperti nan diumumkan pada bulan Maret tahun ini, Honda dan Nissan tengah menjajaki beragam kemungkinan untuk kerjasama di masa mendatang, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing," ungkap Nissan.
"Jika ada pembaruan, kami bakal memberi tahu para pemangku kepentingan kami pada waktu nan tepat."
Merger ini terjadi saat persoalan upaya menimpa Nissan. Perusahaan itu mengumumkan pemutusan hubungan kerja kepada 9.000 orang bulan lampau dan memangkas perkiraan penjualan tahunannya.
Di sisi lain, industri otomotif Jepang terus tertekan oleh produsen China. Negeri Tirai Bambu menyalip Jepang sebagai eksportir kendaraan terbesar di bumi pada tahun 2023, dibantu oleh dominasinya dalam kendaraan listrik.
Sanshiro Fukao, seorang peneliti pelaksana di Itochu Research Institute di Tokyo, memperingatkan bahwa kecepatan penemuan produsen kendaraan listrik China membikin Honda dan Nissan 'tidak punya waktu' untuk menjalankan upaya seperti biasa.
"Kita tidak lagi berada di era di mana produsen mobil bakal bersatu, menghasilkan untung melalui skala ekonomi, lampau menginvestasikannya kembali dalam rencana restrukturisasi lima tahun, ungkapnya.
Ekonom lain mencatat bahwa penurunan tajam apa pun bagi industri otomotif Jepang bakal sangat menyakitkan. Ini adalah sektor terkuat di ekonomi terbesar keempat di bumi dan posisi Jepang di industri utama lainnya seperti elektronik konsumen dan chip telah berkurang selama bertahun-tahun.
"Bagi Jepang, nan terpenting adalah mobil. Jika industri otomotif tidak membaik, maka seluruh manufaktur Jepang tidak bakal membaik," kata Takumi Tsunoda, ahli ekonomi senior di Shinkin Central Bank Research Institute.
Walau menghadapi situasi persaingan ketat dari pabrikan China, sejumlah pihak berambisi bahwa merger Honda-Nissan dapat membawa katalis nan baik bagi industri Jepang, utamanya mengenai lapangan pekerjaan di tingkat lokal
"Kami berambisi pertimbangan bakal diberikan pada lapangan kerja regional di Jepang," kata Eikei Suzuki, seorang personil parlemen dari Partai Demokrat Liberal
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Honda-Nissan Mau Merger, Tantang Mobil China?
Next Article 2 Raksasa Otomotif Bakal Merger, Siapa?