ARTICLE AD BOX
Washington DC -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan peringatan terbaru Iran. Ditegaskan Trump bahwa Teheran bakal bertanggung jawab dan menghadapi akibat "mengerikan" untuk setiap serangan nan dilancarkan golongan Houthi di Yaman.
Peringatan ini disampaikan Trump setelah militer AS melancarkan serangan udara selama akhir pekan dalam upaya mencegah serangan-serangan Houthi.
"Setiap tembakan nan dilepaskan oleh Houthi bakal dipandang, mulai saat ini, sebagai tembakan nan dilepaskan dari senjata dan kepemimpinan IRAN, dan IRAN bakal bertanggung jawab, dan bakal menanggung konsekuensinya, dan akibat itu bakal mengerikan!" tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (18/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan biarkan siapa pun tertipu! Ratusan serangan nan dilancarkan oleh Houthi, para mafia dan penjahat nan berbasis di Yaman, nan dibenci oleh rakyat Yaman, semuanya berasal dari, dan diciptakan oleh, IRAN," sebut Trump dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Trump menuduh Iran telah mendikte "setiap gerakan, memberikan mereka senjata, memasok mereka dengan duit dan peralatan militer nan sangat canggih, dan bahkan, memasok apa nan disebut sebagai 'intelijen'".
Militer AS, pada Sabtu (15/3), melancarkan serangan udara skala besar nan menargetkan Houthi di wilayah Yaman. Menurut otoritas kesehatan Yaman, nan dikuasai Houthi, serangan udara itu menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk lima anak.
Ini menjadi operasi militer terbesar AS di area Timur Tengah sejak Trump menjabat pada Januari lalu.
Trump, pada Sabtu (15/3), mengatakan AS telah melancarkan "tindakan militer nan tegas dan kuat" untuk mengakhiri ancaman terhadap pelayaran di Laut Merah oleh Houthi. Trump juga menuntut agar support Iran terhadap Houthi "harus segera diakhiri".
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth berjanji bakal terus menyerang Houthi hingga golongan itu menghentikan serangan terhadap kapal-kapal nan melintasi jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz, menyebut serangan udara AS itu menargetkan dan menewaskan banyak tokoh pemimpin Houthi. Dia menambahkan bahwa kapal-kapal dan aset Iran nan membantu Houthi bisa menjadi sasaran serangan di masa mendatang.
Biro politik Houthi, dalam tanggapannya, menggambarkan serangan AS sebagai "kejahatan perang" dan mengatakan pasukan Houthi siap untuk "menghadapi eskalasi dengan eskalasi".
Houthi juga mengklaim, pada Senin (17/3) awal hari, bahwa kelompoknya menyerang kapal induk AS, USS Harry S Truman, di Laut Merah dengan drone dan rudal. Namun serangan itu tampaknya ditangkis oleh militer AS, nan menyatakan tidak ada kerusakan pada kapal induk tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu