ARTICLE AD BOX

PRESIDEN Donald Trump telah memandang dan menerima laporan mengenai pesan Signal nan secara tidak sengaja dikirimkan kepada wartawan Jeffrey Goldberg, kata Gedung Putih pada hari Rabu.
Ketika ditanya apakah Trump telah memandang pesan-pesan tersebut, nan diterbitkan oleh The Atlantic sebelumnya pada hari nan sama, sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada wartawan, “Saya baru saja berbincang dengan Presiden tentang perihal itu, ya.”
Sejumlah pesan baru tersebut membantah klaim dari Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan pejabat pemerintahan Trump lainnya, rencana perang tidak dibahas dalam percakapan tersebut.
Leavitt mengulangi klaim dari pemerintahan “tidak ada info rahasia nan dikirimkan” dalam pesan Signal tersebut, seraya menambahkan, “Bukan hanya saya nan mengatakan ini … Menteri Pertahanan sendiri juga mengatakan perihal nan sama.”
Saat didesak mengenai gimana dia bakal mengategorikan pesan-pesan nan menjadi pusat kontroversi, sekretaris pers mengatakan kepada wartawan, “Saya bakal mengategorikan percakapan ini sebagai obrolan kebijakan — obrolan kebijakan nan sensitif, tentu saja, di antara pejabat tinggi Kabinet dan staf senior.”
Ia juga kembali menyerang Goldberg.
“Jika kembali kepada publik Amerika: Apakah Anda mempercayai Menteri Pertahanan, nan dinominasikan untuk peran ini, dipilih oleh Senat Amerika Serikat untuk posisi ini, nan telah bekerja di medan perang, dan dengan terhormat mengabdi untuk negara kita dengan seragam? Atau apakah Anda mempercayai Jeffrey Goldberg, nan merupakan seorang Demokrat terdaftar dan seorang reporter sensasionalis anti-Trump?” katanya.
Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan Presiden Trump “masih mempunyai kepercayaan” pada tim keamanan nasionalnya, setelah pesan teks tambahan dari grup Signal nan merinci serangan di Yaman dirilis hari ini.
“Apa nan bisa saya katakan dengan pasti adalah apa nan baru saja saya bicarakan dengan presiden, dan dia terus mempunyai kepercayaan pada tim keamanan nasionalnya,” kata Leavitt kepada wartawan di ruang konvensi pers Gedung Putih.
Komentar Leavitt itu merupakan tanggapan atas pertanyaan seorang wartawan mengenai apakah ada nan bakal dipecat akibat skandal ini.
Ketika didesak oleh Kaitlan Collins dari CNN apakah Trump merasa disesatkan oleh penasihat keamanan nasional alias siapa pun nan memberitahunya bahwa tidak ada info rahasia dalam obrolan tersebut, Leavitt menjawab, “Saya sudah memberikan jawaban saya. Presiden merasakan perihal nan sama hari ini seperti kemarin.”
Dewan Keamanan Nasional, Kantor Penasihat Gedung Putih, dan “tim Elon Musk” sedang menyelidiki gimana Jeffrey Goldberg, pemimpin redaksi The Atlantic, bisa ditambahkan ke dalam grup Signal nan berisi pejabat tinggi pemerintahan, menurut Gedung Putih.
“Elon Musk telah menawarkan untuk melibatkan master teknologinya untuk mencari tahu gimana nomor ini secara tidak sengaja ditambahkan ke dalam obrolan,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Leavitt mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk “bertanggung jawab dan memastikan bahwa perihal seperti ini tidak bakal pernah terjadi lagi.” (CNN/Z-2)