ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia telah melakukan panggilan telepon nan panjang dan sangat produktif dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka membahas tentang kesepakatan untuk segera memulai negosiasi untuk mengakhiri perang Ukraina.
Dilansir AFP, Kamis (13/2/2025), Trump mengatakan di Truth Social bahwa dia dan Putin telah menyampaikan undangan untuk saling mengunjungi negara. Sementara Trump mengatakan bahwa dia bakal menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelahnya untuk memberitahunya tentang hasil pembahasan dengan Putin.
Dalam pencairan hubungan nan luar biasa antara Washington dan Moskow, Kremlin secara terpisah mengatakan bahwa panggilan telepon tersebut berjalan selama satu separuh jam. Putin dan Trump telah sepakat bahwa waktunya telah tiba untuk bekerja sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin juga memberi tahu Trump bahwa penyelesaian jangka panjang dari bentrok Ukraina nan dipicu oleh invasi Rusia tahun 2022 terhadap tetangganya nan pro-Barat itu mungkin saja terjadi.
Panggilan telepon Trump dan Putin dilakukan setelah pertukaran tahanan pekan ini nan membikin Moskow membebaskan pembimbing AS Marc Fogel sementara Washington membebaskan gembong mata duit mata uang digital Rusia Alexander Vinnik.
Trump lampau memuji Putin dalam unggahannya di Truth Social, dengan mengatakan bahwa Putin apalagi menggunakan motto Kampanye saya nan sangat kuat.
Ia mengatakan mereka berdua sepakat, kami mau menghentikan jutaan kematian nan terjadi dalam perang Rusia dan Ukraina.
"Kami sepakat untuk bekerja sama, sangat erat, termasuk saling mengunjungi negara masing-masing," kata Trump.
"Kami juga sepakat agar tim kami masing-masing segera memulai negosiasi, dan kami bakal mulai dengan menghubungi Presiden Zelensky, dari Ukraina, untuk memberi tahu dia tentang percakapan tersebut, sesuatu nan bakal saya lakukan sekarang," tambahnya.
Trump mengatakan dia telah meminta Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz dan utusan Timur Tengahnya Steve Witkoff untuk memimpin negosiasi nan menurutnya bakal berhasil.
(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu