Utang Pemerintah Rp8.600 T, Aman Gak? Ini Penjelasan Kemenkeu

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com - Level utang pemerintah telah mencapai lebih dari Rp 8.600 triliun. Dengan nominal sebesar itu, apakah utang pemerintah Indonesia tetap kondusif untuk menjaga roda perekonomian, alias malah membahayakan?

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, dalam mengukur tingkat utang pada level nan kondusif alias tidak, kudu menggunakan ukuran lazim nan digunakan secara global, ialah rasio utang terhadap PDB alias debt to GDP ratio.

Dengan nilai utang pemerintah nan sebesar Rp 8.680,13 triliun per catatan terakhir pada 30 November 2024, ukuran debt to GDP ratio nya memang tetap sebesar 39,20%, jauh lebih rendah dari pemisah kondusif nan ditetapkan dalam UU No. 17/2023 tentang Keuangan Negara sebesar 60% PDB.

"Dalam konteks itu, level utang pemerintah Indonesia tetap dalam level cukup moderat dan cukup rendah dibanding banyak negara, baik peers group kita di emerging markets, maupun negara-negara G20. Debt to GDP ratio kita pada kisaran 39% nan jauh lebih rendah dari banyak negara peers kita," kata Suminto dalam program Power Lunch librosfullgratis.com, dikutip Senin (13/1/2025).

Suminto menambahkan, dari sisi komposisi utang juga sebetulnya tidak mengkhawatirkan, karena sekitar 71,6% portofolio utang pemerintah menggunakan mata duit rupiah, bukan dalam corak dolar AS.

"Dari sisi komposisinya kita jaga betul akibat portofolio kita sekitar 71-72% dari portofolio utang kita dalam mata duit domestik, sehingga akibat currency alias nilai tukar dapat terjaga," tegasnya.

Per akhir November 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah menurut Suminto juga terhitung cukup kondusif dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo alias average time maturity (ATM) di sekitar 8,01 tahun.

"Sehingga refinancing risk nya terjaga, itu memberi gambaran bahwa utang pemerintah Insyaallah terkelola dengan baik pada level nan moderat, cukup rendah, dan akibat portofolio nan terjaga," ujar Suminto.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Ambruk, Utang RI Bakal Bertambah?

Next Article Kemenkeu Perpanjang Waktu Pendaftaran CPNS 2024, Meterai Tempel Boleh!