Waka Mpr Bicara Perluas Akses Pendidikan Tinggi Demi Wujudkan Sdm Unggul

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong peningkatan akses masyarakat ke pendidikan tinggi agar bisa melahirkan sumber daya manusia (SDM) nan berkekuatan saing di masa depan. Hal ini akibat dari menurunnya pendaftar calon mahasiswa ke perguruan tinggi.

"Indikasi penurunan pendaftar calon mahasiswa ke perguruan tinggi kudu betul-betul dicermati untuk segera diketahui penyebabnya, sehingga bisa segera diatasi," ujar Lestari dalam keterangannya, Rabu ( 26/3/2025).

Hal itu disampaikannya pada kesempatan Kuliah Bestari (KB) berjudul "Menyalakan Nurani Bangsa" nan disiarkan secara daring di Youtube UGM, Rabu (19/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lestari, upaya untuk meningkatkan akses setiap penduduk negara ke pendidikan tinggi kudu konsisten dilakukan.

"Upaya tersebut memerlukan support semua pihak mengenai untuk mewujudkannya," ujar Rerie

Rerie nan juga personil Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menilai, minat masyarakat untuk mengakses pendidikan tinggi sejatinya juga dipengaruhi oleh adanya permintaan dari bumi upaya dan jasa nan berkembang saat ini.

Ia menambahkan dengan kondisi perekonomian nan penuh tantangan bagi bumi upaya saat ini menyebabkan daya serap tenaga kerja berlatar belakang pendidikan tinggi oleh bumi upaya juga menurun.

Dengan kondisi tersebut, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, selain mempermudah setiap penduduk negara untuk mengakses perguruan tinggi, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan wilayah juga kudu bisa mewujudkan ekosistem bumi upaya nan lebih baik.

Rerie sangat berambisi sejumlah pihak mengenai dapat menerapkan langkah nan tepat agar potensi SDM nan ada saat ini dapat mewujudkan peningkatan daya saing nasional di masa datang.

Dalam kesempatan nan sama, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D mengungkapkan, dari hasil pertemuannya dengan sejumlah Rektor PTN dan PTS terungkap jumlah pendaftar calon mahasiswa ke perguruan tinggi mengalami penurunan.

Sementara itu, kondisi saat ini rasio lulusan S2-S3 terhadap populasi usia produktif di Indonesia hanya mencapai 0,5%. Capaian itu jauh di bawah negara-negara maju nan mempunyai rasio sekitar 9%.

Bahkan jika dibandingkan dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand, nan mempunyai rasio 2,4%, Indonesia tetap tertinggal cukup jauh.

"Salah satu tantangan besar bagi pendidikan tinggi di Indonesia saat ini adalah meningkatkan indeks penguasaan penemuan teknologi serta jumlah peneliti secara signifikan untuk meningkatkan daya saing bangsa," ujar Prof. Brian.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini