Walkot Pastikan Insinerator Sampah Di Depok Tetap Berjalan Meski Diprotes

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sejumlah penduduk memprotes pengoperasian mesin pembakar sampah (insinerator) di Sukmajaya, Depok. Wali Kota (Walkot) Depok M Idris mengatakan insinerator tetap berjalan.

Hal itu disampaikan Idris saat menghadiri seremoni tahun baru di Depok Open Space (DOS), Rabu (1/1/2025). Dia mengatakan insinerator bakal terus beroperasi.

"Tetap berjalan. Dan minta maaf, kebetulan Pak Supian sebagai Wali Kota Terpilih itu beliau sendiri nan membujuk dan nonton di Banyumas," kata Idris dikutip Kamis (2/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi beliau sendiri sebenarnya juga aware terhadap mesin insinerator ini. Karena sampah itu sudah habis, tanpa ada residu sekalipun. Karena memang semuanya bisa dipake. Cairnya dan asapnya itu nggak ada," tambahnya.

Idris mengatakan banyak pekerjaan rumah (PR) untuk Walkot dan Cawalkot Depok terpilih, Supian Suri-Chandra. Dia menyebut PR itu diantaranya persoalan kemacetan, sampah, dan jumlah masyarakat di atas 2 juta.

"Banyak, banyak PR-PR (untuk Supian Suri-Chandra). Persoalan gimana nan sudah kita upayakan, tiga persoalan perkotaan di seluruh dunia. Ya boleh bilang seluruh dunia. Masalah kemacetan, masalah sampah, produksi sampah apalagi, di atas 2 juta penduduk masyarakat," jelasnya.

Idris mengatakan persoalan nan terus bergulir di Kota Depok kudu diselesaikan secara kolaboratif antara Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi. Menurutnya, kerjasama tersebut kudu diperbaiki agar persoalan-persoalan di Kota Depok dapat ditangani.

"Ini persoalan-persoalan perkotaan nan memang terus kudu digulirkan, diselesaikan bisa secara kolaboratif dengan pemerintah pusat, provinsi, daerah. Nggak bisa jadi autonomi wilayah artinya bukan menyerahkan persoalan hanya kepada daerah, tapi gimana kerjasama ini bakal bisa berjalan. Ini di antara nan kudu diperbaiki. Kolaborasi ini kudu bisa diselesaikan," jelasnya.

Idris kemudian berbincang soal adanya Badan Koordinasi Pemerintah Daerah (BKPD) antara Banten, Jakarta dan Jawa Barat. Dia menyayangkan perihal itu tak melangkah baik. Menurutnya, jika koordinasi itu melangkah dengan baik, bisa menyelesaikan persoalan sampah di kota-kota aglomerasi.

"Dulu hampir, ya hampir, tapi tidak terjadi secara baik. Ketika ada BKPD, Badan Koordinasi Pemerintah Daerah, BKPD Pemerintah Daerah, pembangunan wilayah nan lintas provinsi, Banten, Jakarta, sama Jawa Barat, tapi ini sayang tidak dilanjutkan. Ini koordinasi bakal bagus sekali," tuturnya.

"Bisa selesai itu persoalan sampah di Jakarta, persoalan sampah di kota-kota, di aglomerasi di Jawa Barat, termasuk di Banten seperti ini," tutupnya.

Sebelumnya, sejumlah penduduk memprotes pengoperasian mesin pembakar sampah (insinerator) di Sukmajaya, Depok. Warga mengeluhkan insinerator nan menimbulkan masalah kesehatan penduduk sekitar.

"Dampak pada saat mesin ini dioperasionalkan betul-betul bagi kami sebagai penduduk secara kesehatan, sangat-sangat terganggu lantaran masalah asapnya ini masuk ke rumah kami. Sesak napas kami," kata koordinator aksi, Andri, kepada wartawan, Senin (23/12/2024).

(dek/dek)